Sorak Sorai Parade UI 2023: FKM Kembali Pertahankan Gelar Best Supporter dan Best Parade

Pada Selasa (24/10), mahasiswa UI berbondong-bondong keluar dari kelas dan menumpahkan dirinya ke jalan untuk mengikuti Parade UI 2023 sebagai ajang perayaan dan permulaan dari rangkaian acara Pesta Rakyat Mahasiswa UI. Parade ini diikuti oleh 14 fakultas dan satu sekolah vokasi yang ada di UI.

Rangkaian parade dimulai dengan long march mulai pukul 12.00 WIB dari masing-masing fakultas menuju Balairung, diramaikan dengan sorak-sorai yel-yel setiap fakultas yang bergemuruh riuh.

Baca juga: Taburan Bintang di OIM UI 2022: FEB UI Kembali Menjadi Juara Umum

Sorak-Sorai Membara di dalam Balairung

Siang itu, Balairung menjadi panggung ekspresi dan senandung bangga tiap mahasiswa atas fakultasnya. Chant pertama dimulai oleh Fakultas Hukum (FH) dan diakhiri oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM). Semua atribut mulai dari bendera, spanduk, hingga smoke bomb yang dilarang panitia pun turut menghiasi parade. Dari sekian banyak fakultas, tersisa lima fakultas yang tidak terdiskualifikasi, yaitu Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), Fakultas Farmasi (FF), dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM).

Semangat tinggi dari massa Fakultas Teknik (FT) juga membuat pihak panitia harus membuat barikade untuk melindungi peserta parade lainnya dari risiko terhimpit atau terdorong-dorong. Tak hanya itu, Balairung juga diramaikan dengan adu ejekan  antarfakultas, terutama antara FIA dan Vokasi. Namun, tidak terjadi kerusuhan yang berarti sehingga acara dapat kembali berjalan dengan lancar.

Pada parade kali ini, kategori Best Supporter dan Best Parade kembali dimenangkan oleh FKM selama 12 kali berturut-turut. Sementara itu, kategori Best Maskot sendiri dimenangkan oleh FKG.

Kembalinya FEB dalam Kegiatan Parade UI 2023

Meskipun Parade UI 2023 kembali dilaksanakan di tengah Ujian Tengah Semester (UTS), berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini FEB akhirnya hadir untuk mengikuti kegiatan parade. Panitia Grey Army juga telah mempersiapkan parade ini sejak satu bulan sebelumnya. “Kita harus bisa bagi-bagi waktu antara nyiapin parade dan persiapan UTS. Sebenarnya ini bisa diselingi antara bikin konsep untuk parade, jadi enggak perlu waktu yang lama,” ujar Nur Muhammad Abdussalam (Asha) selaku Project Officer Grey Army 2023. 

Asha menyampaikan apresiasinya untuk seluruh massa yang telah meramaikan parade dari  FEB. “Meskipun begitu, kita kurang check sound supaya anak-anak ini pada tahu lagunya (chant), tetapi kita menanggulangi itu dengan cara kita print kertas 300 lembar yang isinya playlist (chant) FE.”

Selain itu, ia juga berharap agar Project Officer selanjutnya dapat mempersiapkan parade dengan lebih baik lagi. “Semoga tahun depan budaya supporter-an bisa lebih oke lagi dan budaya cinta FE ini bisa semakin hebat lagi,” pesan Asha.

Kesan FKM setelah Resmi Menyabet Gelar sebagai Best Parade dan Best Supporter

Untuk yang kedua belas kalinya, secara berturut-turut, FKM resmi merebut gelar juara sebagai Best Parade dan Best Supporter pada Parade UI 2023. Muhammad Schehan Al Azhar (Schehan) selaku Ketua Badan Apresiasi FKM UI sekaligus Ketua Go FKM mewakili perasaan senangnya sebagai bagian dari FKM UI. “Apa yang kita keluarin, sportivitas yang kita bangun, membuahkan hasil yang baik. Rasanya senang 12 tahun juara berturut-turut. Orang bilang ini karena kita main bersih, tapi main bersih itu yang susah,” ungkap Schehan.

Schehan mengatakan bahwa persiapan parade ini dimulai sejak dibentuknya Go FKM. “Akan tetapi, (persiapan) efektifnya satu minggu sebelum parade ini dimulai,” ujarnya. Ia juga mengaku bahwa dengan diundurnya jadwal Parade UI 2023, FKM memiliki keuntungan lebih untuk mempersiapkan semuanya secara lebih matang.

Schehan sendiri sudah merasa puas dengan apa yang telah diberikan oleh teman-teman FKM selama persiapan dan kelangsungan acara. “Walaupun kita gak menang Best Maskot, itu udah beda masalah karena kita enggak terlalu fokus di situ, tetapi yang jadi main objektif kita udah terpenuhi,” jelasnya.

Editor: Tara Saraswati, Marshellin Fatricia Wardhani, dan Yehezkiel Raka Paskalis