Economica
  • Hard News
    • Soft News
  • Sastra
  • Mild Report
    • In-Depth
  • Penelitian
    • Kilas Riset
    • Mini Economica
    • Cerita Data
    • Riset
  • Kajian
  • Majalah Economica
  • UI Guide
No Result
View All Result
Economica
  • Hard News
    • Soft News
  • Sastra
  • Mild Report
    • In-Depth
  • Penelitian
    • Kilas Riset
    • Mini Economica
    • Cerita Data
    • Riset
  • Kajian
  • Majalah Economica
  • UI Guide
No Result
View All Result
Economica
Home Kampus

Tabrak Lari Menghantui Kucing di UI: Bagaimana UI Peduli Hewan Bereaksi?

by Amira Nisa Adli & Jeremy Jonah Lukito
15 Mei 2023
in Kampus, Soft News

Pernahkah kamu mendengar atau melihat kasus kematian kucing di lingkungan Universitas Indonesia?

Akhir-akhir ini, fenomena kematian kucing-kucing di UI menjadi hal yang ramai diperbincangkan. Fenomena ini beberapa kali dilaporkan oleh sivitas UI kepada komunitas UI Peduli Hewan. Sesuai dengan namanya, UI Peduli Hewan merupakan komunitas yang peduli akan keberlangsungan hidup hewan-hewan di UI, terutama kucing dan anjing liar.

Berangkat dari ramainya fenomena tersebut, Badan Otonom Economica berkesempatan mewawancarai Renny Marina (Renny) selaku salah satu pendiri komunitas UI Peduli Hewan pada Sabtu (13/5). Yuk, simak penuturan Renny mengenai fenomena ini!

Kembali Ramainya Lingkungan UI Menjadi Salah Satu Alasan Maraknya Kasus Kematian Kucing di UI

Laporan mengenai kasus kematian kucing-kucing ini mulai marak terjadi sejak dimulainya kembali perkuliahan offline pasca-pandemi COVID-19. Menurut Renny, masa perkuliahan daring selama dua tahun membuat para kucing di UI terbiasa dengan lingkungan yang sepi tanpa kendaraan yang melintas. “Tiba-tiba sudah mulai ramai lagi, mereka yang biasanya rebahan di pinggir jalan ya masih belum terbiasa,” ujar Renny.

Renny menyebutkan setidaknya ada sepuluh laporan kasus kematian kucing yang sudah ia dapatkan. “Yang enggak ketahuan (kasusnya) lebih banyak lagi mungkin. Karena kalau saya lagi keliling, ada laporan dari petugas kebersihan kalau kucing mati dan ketabrak itu sudah banyak,” tambahnya.

Terungkap bahwa penyebab maraknya kematian kucing-kucing ini disebabkan oleh pengendara mobil dan motor yang berkendara di lingkungan UI dengan kecepatan melebihi batasan yang seharusnya serta kurang awasnya pengendara akan lingkungan sekitar. Selain itu, Renny juga menyebutkan bahwa suhu Kota Depok yang akhir-akhir ini cukup tinggi membuat kucing-kucing tersebut suka berteduh di kolong mobil dan para pengendara mobil seringkali tidak mengecek keberadaan kucing di sana, sehingga kucing-kucing yang berteduh di kolong mobil pun rentan terlindas.

UI Peduli Hewan Sigap Menanggapi Laporan Kematian Kucing di Lingkungan UI

UI Peduli Hewan sering menerima laporan kematian kucing di sekitar jalan luar Fakultas Hukum (FH) dan di i-CELL Fakultas Teknik (FT). Renny mengatakan, “Saya sering lihat di luar i-CELL, ada tiga hingga empat kali (kucing) yang tertabrak di situ.”. Menurutnya, hal ini mayoritas disebabkan oleh banyaknya kucing yang hendak menyeberang jalan, sedangkan jalan di depan FH dan i-CELL FT merupakan jalan yang ramai dilalui kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Laporan-laporan tersebut seringkali diterima oleh UI Peduli Hewan melalui direct message di Instagram @uipedulihewan. “Laporan kebanyakan dari security, anggota PLK UI, dan juga mahasiswa,” tambah Renny. Tak hanya itu, laporan kematian kucing yang berada di daerah fakultas seringkali dilaporkan melalui Instagram komunitas pencinta hewan fakultas masing-masing, contohnya adalah akun Instagram @kucingfhui. Biasanya, informasi tersebut akan diteruskan kembali ke UI Peduli Hewan.

Dalam menindaklanjuti laporan-laporan tersebut, UI Peduli Hewan berusaha sebisa mungkin untuk langsung membawa kucing yang masih bisa diselamatkan ke klinik hewan untuk segera mendapatkan pertolongan. “Kalau (kucingnya) sudah mati, kita biasanya minta tolong satpam, petugas kebersihan, atau pelapor untuk dikuburkan dengan layak,” ujar Renny mengenai kucing yang sudah tidak dapat ditolong.

Tidak Adanya Tanggung Jawab dari Pelaku Penabrakan Kucing UI

Renny berujar bahwa para pelaku penabrakan kucing UI sampai saat ini tidak ada yang pernah teridentifikasi ataupun bertanggung jawab atas perbuatannya tersebut. Mereka langsung pergi tanpa memeriksa, menolong, maupun membantu menguburkan kucing-kucing tersebut.

Menanggapi kecelakaan tabrak lari yang seringkali dialami kucing-kucing ini, Renny merespons dengan, “Saya sangat menyayangkan kondisi ini karena UIPH sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengurus kucing-kucing di UI, memberi mereka makan, merawat, dan mengobati kalau sakit, tetapi tiba-tiba sudah (menemukan) kucing-kucing tersebut meninggal tertabrak.”

Menumbuhkan Kesadaran Sosial dalam Berkendara di Kampus UI

Melihat kejadian ini, Renny berharap agar ke depannya kasus seperti ini tidak lagi terulang. Ia sekaligus berpesan agar para mahasiswa dan pengendara di UI lebih berhati-hati lagi ketika berkendara dan mematuhi batas kecepatan maksimal yang sudah ditetapkan oleh Universitas Indonesia, yakni 40 km/jam. “Sebelum berkendara, mohon cek dulu kolong dan kap mobil, siapa tahu ada makhluk yang berlindung di situ karena kucing suka mencari tempat hangat di antara kap atau ban mobil,” imbau Renny. Ia juga menambahkan, “Kita manusia yang punya akal dan pikiran, mohon kesediaannya untuk melakukan hal tersebut sebelum berkendara karena menasihati kucing untuk berhati-hati itu sangat mustahil.”

Editor: Anindya Vania, Tara Saraswati, dan Titania Nikita

Tweet123

Discussion about this post

POPULER

Plugin Install : Popular Post Widget need JNews - View Counter to be installed
  • Tentang
  • Kontak
  • Kebijakan Privasi
  • id Indonesian
    ar Arabiczh-CN Chinese (Simplified)nl Dutchen Englishfr Frenchde Germanid Indonesianit Italianpt Portugueseru Russianes Spanish

© 2019 Badan Otonom Economica

No Result
View All Result
  • Hard News
    • Soft News
  • Sastra
  • Mild Report
    • In-Depth
  • Penelitian
    • Kilas Riset
    • Mini Economica
    • Cerita Data
    • Riset
  • Kajian
  • Majalah Economica
  • UI Guide
Situs ini menggunakan cookie. Dengan menggunakan situs ini Anda memberikan izin atas cookie yang digunakan.

Selengkapnya Saya Setuju
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT
id Indonesian
ar Arabiczh-CN Chinese (Simplified)nl Dutchen Englishfr Frenchde Germanid Indonesianit Italianpt Portugueseru Russianes Spanish