“Apakah kita chaos? Kalau kita tidak impor ini barang, apakah kita chaos?”
Pertanyaan di atas sempat mencuat dan turut meramaikan jagat maya terkait pembahasan KRL Jabodetabek. Pertanyaan yang dilontarkan oleh Evita Nursanty dalam Rapat Dengar Pendapat (RPD) dengan PT KAI di Gedung DPR, pada Senin, 27 Maret 2023, melalui kanal YouTube Komisi VI DPR RI. Hal ini kemudian menjadi pemantik mengenai bagaimana kondisi sebenarnya dari KRL yang beroperasi di Jabodetabek.
Meningkatnya Jumlah Penumpang
Pandemi COVID-19 yang menyebabkan pembatasan sosial berskala besar sempat membuat volume rata-rata penumpang KRL Jabodetabek melandai dibandingkan tahun sebelumnya. Mulai dari 921 ribu penumpang per hari pada tahun 2018 dan 2019 menjadi 420 ribu penumpang pada tahun 2020 dan 350 ribu penumpang pada tahun 2021 (Annur, 2022)¹. Namun, pasca pandemi, volume rata-rata penumpang KRL Jabodetabek per hari kembali meningkat ke jumlah normalnya, sekitar 800 ribu orang penumpang pada tahun 2022 (Santika, 2023)².
Zulfikri, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, mengatakan bahwa mereka menargetkan untuk mengakomodir sekitar 2 juta penumpang sehari untuk perjalanan penumpang di Jabodetabek (Kumparan, 2023)³. Dengan jumlah armada saat ini, dianggap sulit bagi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk memenuhi target tersebut. Pasalnya, dengan tren peningkatan jumlah pengguna KRL saat ini saja, pelayanan yang diberikan oleh PT KCI sudah tidak mampu menjawab masalah yang ada seperti penumpukan penumpang (Sari, 2023)⁴, headway yang lama (Tobing & Tangkudung, 2017)⁵, hingga gangguan teknis pada perjalanan kereta (Lestari, 2019)⁶.


Pada saat ini saja, KRL Jabodetabek yang masih melayani sekitar rata-rata 800 ribu penumpang per harinya senantiasa membuat PT KCI kewalahan. Pasalnya, perjalanan dan jumlah armada yang ada saat ini tidak mampu untuk memberikan pelayanan maksimal kepada para penumpangnya. Interval kedatangan yang lama yang kemudian berimbas pada penumpukan penumpang menjadi hal yang sering terjadi. Penumpukan jumlah penumpang yang begitu besar ini pada akhirnya membuat gerbong kereta menjadi sangat penuh, bahkan berdesak-desakan. Hal ini turut dibenarkan oleh Andre Rosiade, Anggota Komisi VI DPR RI, yang mencoba membuktikan dengan menggunakan KRL pada peak hour dari Stasiun Rawa Buntu menuju Stasiun Palmerah (Maulana, 2023)⁷. Andre Rosiade turut mengungkapkan bahwa PT KCI benar-benar membutuhkan unit tambahan untuk pelayanan KRL Jabodetabek (ibid).
Hal ini semakin diperparah pada saat situasi lebaran tempo hari. Masyarakat yang tak terbiasa menaiki KRL kemudian melanggar budaya berkereta yang telah ajeg dianut oleh para commuter seperti tidak berbicara di dalam kereta, tidak makan dan minum, hingga tidak duduk di lantai. Mulai dari muntah hingga buang air besar bahkan terjadi di KRL kala lebaran (Nuraini, 2023)⁸. Kondisi tersebut semakin memperparah ketidaknyamanan dalam berkereta.
Revitalisasi Berujung pada Perubahan Rute
Revitalisasi Stasiun Manggarai menyebabkan terjadinya perubahan rute KRL Jabodetabek pada Mei 2022 silam. Perubahan rute KRL setidaknya mempengaruhi beberapa hal seperti penumpukan penumpang di Stasiun Manggarai dan telatnya waktu kedatangan sebagai akibat adanya kegiatan SO 5 untuk menyesuaikan perubahan jalur kereta (Rachman, 2022)⁹. Oleh karena itu, perubahan rute malah menjadi sebuah masalah tersendiri bagi PT KCI dalam memberikan pelayanan yang andal untuk para konsumennya.
Revitalisasi Stasiun Manggarai yang tidak memberikan perubahan signifikan terhadap pelayanan yang diberikan oleh PT KCI turut menjadi sebuah masalah. Alih-alih dapat mengakomodir penumpang dalam jumlah besar dengan baik, Stasiun Manggarai malah memberikan fasilitas yang bahkan membahayakan penumpang KRL. Mulai dari tidak tersedianya kursi bagi penumpang yang menunggu kedatangan kereta di peron, tangga yang terlalu lebar, hingga sempitnya jarak peron dengan jalur kereta membuat revitalisasi Stasiun Manggarai dianggap menjadi tidak user friendly.
Purna Bakti Armada dan Polemik Pengadaannya
Peningkatan jumlah penumpang KRL Jabodetabek pada tahun 2022 semakin diperburuk oleh purna baktinya 10 armada KRL Jabodetabek di tahun 2023 dan 19 unit di tahun 2024 (Santika, 2023)¹⁰. Hal ini menjadi masalah serius bagi PT KCI untuk melayani penumpang apabila tidak melakukan pengadaan. PT KCI telah berupaya untuk mengatasi kebutuhan penggantian sarana tersebut sejak tahun 2019 dengan menjajaki kemungkinan pengadaan KRL baru melalui kerja sama dengan Stadler, produsen kereta api dari Swiss (Sylva, 2023)¹¹. Namun, kerja sama ini kandas sebagai akibat anjloknya jumlah penumpang KRL yang berpengaruh pada keuangan PT KCI (Priambada, 2023)¹².
Pandemi yang telah usai menjadi titik terang, KCI segera melanjutkan rencana penggantian unit KRL yang sempat tertunda pada awal 2022 (Nugraha, 2023)¹³. Mereka menandatangani nota kesepahaman dengan PT INKA untuk pengadaan KRL baru pada Mei 2022. Namun, PT INKA menyatakan bahwa pesanan baru akan selesai dalam tiga tahun karena pembangunan pabrik di Banyuwangi belum selesai (Baderi, 2023)¹⁴. Oleh karena itu, kereta yang pensiun pada tahun 2023 dan 2024 baru akan digantikan pada tahun 2025, menyebabkan kekurangan unit kereta yang diperlukan untuk mengangkut penumpang setiap hari.
Untuk mengatasi kebutuhan mendongsok, PT KCI berupaya mendapatkan izin kembali untuk mengimpor unit KRL bekas (Sari, 2023)¹⁵. Melalui serangkaian diskusi dengan pemangku kepentingan pada Juni dan Agustus 2022, PT KCI memaparkan kebutuhan mereka dan mendapatkan saran dari para stakeholder (ibid). Pada September 2022, PT KCI mengajukan permohonan keringanan kepada Kemenhub dan Kemendag untuk mengimpor 348 unit atau 29 rangkaian kereta bekas (ibid).
Upaya untuk mengimpor kereta bekas oleh PT KCI terhambat karena tidak keluarnya surat rekomendasi dari Kemenperin (CNN Indonesia, 2023)¹⁶. Polemik ini menjadi perbincangan publik pada Februari 2023. Pada Maret 2023, rapat antara beberapa kementerian dan BUMN dilaksanakan untuk membahas rencana impor kereta bekas (Sari, 2023)¹⁷. Hasilnya, pengadaan 10 rangkaian kereta bekas pada 2023 dapat dilakukan setelah melalui proses audit dan peninjauan dari BPKP (ibid). Sementara itu, PT KCI dan PT Inka menandatangani kontrak pembelian KRL baru, tetapi proses pengerjaannya masih berlangsung dan unit baru diperkirakan akan dikirim pada awal tahun 2025 (ibid).
Harga yang Harus Dibayar dan Kualitasnya
Pengadaan KRL oleh PT KCI memiliki dua pilihan, yaitu memesan unit bekas dari Jepang atau membeli unit baru dari PT INKA. Adapun biaya yang harus dikucurkan untuk pembelian 10 train set (rangkaian) KRL bekas sebesar Rp 150 miliar (Rizky, 2023)¹⁸. Sedangkan, untuk pembelian 16 train set baru dari PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA hampir Rp 4 triliun (ibid). Dengan catatan, 1 train set terdiri dari 10 gerbong kereta. Harga pengadaan unit KRL Commuter Line juga dapat berdampak pada harga tiket yang sensitif karena dapat memberatkan masyarakat urban pengguna KRL.
Penggunaan unit bekas impor dari Jepang juga memiliki kelebihan teknis dan sesuai dengan kebutuhan di Indonesia (Sandi, 2023)¹⁹. Unit-unit tersebut diproduksi oleh Japan Railway East (JR East) pada tahun 1985 memiliki lebar rel serta tinggi pantograf yang sesuai dengan standar di Indonesia. Selain itu, KRL bekas Jepang dapat memenuhi kuota penumpang harian yang diperlukan oleh PT KCI, terutama karena Kemenhub menargetkan kapasitas pelayanan hingga 2 juta penumpang per hari. Dari segi kualitas, KA bekas Jepang masih layak pakai, menggunakan bahan berkualitas, dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama (ibid). Selain itu, pantograf pada KRL bekas Jepang dinilai lebih mampu menyesuaikan arus tegangan yang fluktuatif pada rel kereta api di kawasan Jabodetabek, berbeda dengan kendala teknis yang sering terjadi pada KA buatan PT INKA (Antara, 2020)²⁰. Selain kendala terkait pantograf, gear box dari kereta buatan PT INKA juga sering mengalami masalah (Rudi, 2015)²¹.
Urgensi Impor KRL Bekas
Kehidupan masyarakat pascapandemi yang semakin pulih telah menyebabkan lonjakan jumlah penumpang KRL di Jabodetabek. Praktik work from home secara bertahap dikurangi atau bahkan dihapuskan oleh banyak perusahaan. Pembelajaran jarak jauh pun telah dihentikan oleh sekolah dan perguruan tinggi. Masyarakat kembali beraktivitas normal seperti sedia kala dengan melakukan perjalanan ulang-alik atau komuter setiap harinya. Akibatnya, terjadi lonjakan jumlah penumpang di sejumlah relasi perjalanan kereta, terutama pada waktu-waktu krusial yang kerap disebut sebagai peak hour. Mayoritas pelaku perjalanan komuter berangkat dan pulang pada jam-jam tertentu sehingga menimbulkan kepadatan di sejumlah simpul stasiun karena sebagian besar penumpang melakukan perjalanan pada waktu bersamaan.
Standar peak hour PT KCI selama delapan jam dari total 20 jam operasional harian. Delapan jam itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu empat jam pada pagi hari antara pukul 05.00 dan 09.00 serta empat jam pada sore hari antara pukul 16.00 dan 20.00. Data menunjukkan bahwa jumlah penumpang peak hour mencapai 90,3 persen dari total penumpang harian (Priambada, 2023)²². Kapasitas angkut KRL selama peak hour dapat dihitung dengan mengalikan kapasitas per rangkaian dengan jumlah perjalanan KRL selama peak hour. Dengan data 1.152 unit KRL yang siap beroperasi dan 96 rangkaian yang beroperasi setiap hari, serta kapasitas rata-rata satu rangkaian KRL lebih kurang 1.146 penumpang, maka kapasitas total angkut KRL pada waktu puncak terpadat ini mencapai 621.100 penumpang (ibid).
Berdasarkan kalkulasi tersebut, tingkat okupansi KRL selama peak hour mencapai 108 persen pada Februari 2023, menunjukkan peningkatan jumlah penumpang melebihi kapasitas angkut KRL pada jam-jam sibuk. Meskipun volume penumpang belum pulih sepenuhnya seperti sebelum pandemi, jika dibandingkan dengan tahun 2019, rata-rata jumlah penumpang harian saat itu mencapai 920.700 penumpang, lebih tinggi daripada kondisi saat ini. Jika volume tersebut terjadi sekarang, tingkat okupansi KRL saat peak hour dapat mencapai 133,9 persen. Namun, ketersediaan unit kereta terbatas karena beberapa harus dipensiunkan tanpa pengganti, sementara sejumlah kereta yang masih beroperasi perlu diremajakan. Sebagai hasilnya, hingga tahun 2024, 348 unit kereta harus mengalami peremajaan atau konservasi, menyebabkan jumlah unit KRL yang siap beroperasi berkurang menjadi 802 kereta.
Jika diasumsikan bahwa tidak ada pengadaan atau retrofit unit atas unit yang dipurna baktikan, maka pengurangan jumlah unit kereta dapat berdampak pada beberapa hal, seperti pendeknya rangkaian kereta, jumlah rangkaian operasional yang sedikit, atau berkurangnya jumlah perjalanan kereta harian. Ada beberapa kemungkinan yang mungkin terjadi akibat situasi tersebut, tetapi dua kemungkinan yang masuk akal adalah pengurangan panjang rangkaian dengan jumlah rangkaian dan perjalanan harian tetap, atau jumlah rangkaian tetap dengan pengurangan jumlah rangkaian operasional dan perjalanan. PT KCI memproyeksikan kondisi tahun 2024 dengan jumlah rangkaian operasional berkurang menjadi 69 rangkaian dan jumlah perjalanan peak hour berkurang menjadi 401 perjalanan. Kapasitas angkut rata-rata penumpang pada jam-jam sibuk akan berkurang sebesar 29,7 persen menjadi 436.700 penumpang. Namun, proyeksi ini tidak sesuai dengan prediksi volume penumpang peak hour tahun 2024 yang mencapai 853.300 penumpang. Dengan demikian, tingkat okupansi KRL pada waktu peak hour tahun 2024 dapat melonjak menjadi 195,4 persen, hampir dua kali lipat dari kapasitas yang layak. Hal ini dapat menyebabkan kondisi yang sangat sesak bagi penumpang dan meningkatkan risiko gangguan teknis atau kecelakaan yang berpotensi fatal.
Jalan Keluar Alternatif
Perhitungan rata-rata untuk peak hour tidak menjamin lonjakan tingkat okupansi akan terjadi secara merata di semua jalur dan waktu keberangkatan. Beberapa peneliti juga mencatat bahwa tingkat okupansi saat peak hour dapat turun sekitar 25–30 persen (ibid). Meskipun demikian, PT KCI perlu menyiapkan skenario mitigasi untuk menghadapi potensi lonjakan penumpang pada jam sibuk yang diperkirakan terus meningkat. Salah satu cara adalah meningkatkan kapasitas penumpang dengan menambah jumlah perjalanan peak hour atau mengurangi jumlah kereta yang dicadangkan. Namun, kedua opsi tersebut memiliki kelemahan masing-masing.
Dalam opsi pertama, penambahan perjalanan peak hour berarti harus mengurangi perjalanan off-peak hour. Meskipun tingkat okupansi saat peak hour dapat berkurang sebesar 39 persen menjadi 156,4 persen jika perjalanan peak hour ditambah 100 perjalanan, tingkat okupansi rata-rata selama 12 jam operasional di luar jam sibuk akan naik sebesar 7,2 persen dari 21,3 menjadi 28,5 persen. Opsi kedua adalah mengurangi jumlah kereta yang dicadangkan, yang akan meningkatkan jumlah perjalanan tanpa mengorbankan perjalanan off-peak hour. Namun, ini dapat meningkatkan risiko kerusakan pada unit KRL dan berdampak pada keselamatan dan keamanan penumpang.
Selain dua opsi tersebut, ada juga alternatif lain yaitu retrofit atau penambahan teknologi pada rangkaian KRL yang lama untuk mendukung upaya peremajaan. Meski demikian, retrofit membutuhkan waktu paling cepat 16 bulan (Akbar, 2023)²³. Melalui retrofit, diharapkan masa pakai unit KRL dapat diperpanjang hingga 10 tahun. Namun, terdapat kekhawatiran bahwa retrofit juga dapat berdampak negatif pada keselamatan penumpang karena penggunaan unit kereta melebihi batas usia maksimal.
Akhir Kata
Peningkatan volume rata-rata jumlah penumpang KRL Jabodetabek menjumpai persoalan tersendiri. Terdapat beberapa solusi alternatif apabila PT KCI tidak dapat melakukan pengadaan unit sebagai pengganti unit KRL yang akan pensiun seperti menambah jumlah perjalanan saat peak hour dan melakukan retrofit. Namun, dua solusi tersebut akan mengalami beberapa permasalahan. Dengan menambah jumlah perjalanan saat peak hour maka akan mengorbankan jumlah perjalanan saat off-peak hour dan retrofit akan berdampak negatif pada keselamatan penumpang karena penggunaan unit kereta yang telah melebihi batas usia maksimalnya.
Kendati terdapat solusi alternatif terhadap permasalahan ini, pengadaan unit baru dalam bentuk KRL bekas tetap menjadi solusi terbaik untuk saat ini sembari menunggu rampungnya pengerjaan pabrik produksi PT INKA di Banyuwangi pada 2025. Meskipun beberapa pemangku kebijakan skeptis terhadap kualitas KRL bekas yang diimpor dari jepang, tetapi keandalan unitnya sudah teruji puluhan tahun di Indonesia. Hal ini terbukti dengan penggunaannya di keseharian aktivitas bisnis PT KCI yang disokong oleh impor KRL bekas dari Jepang sejak bertahun-tahun lalu.
Referensi
[1] Annur, C. M. (19 C.E., July). Sempat Sepi karena Pandemi, Pengguna KRL Mulai Bertambah pada 2022 | Databoks. Databoks.katadata.co.id. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/09/19/sempat-sepi-karena-pandemi-pengguna-krl-mulai-bertambah-pada-2022
[2] Santika, E. F. (26 C.E., January). Tren Pengguna KRL Commuter Line Cenderung Meningkat Sepanjang 2022 | Databoks. Databoks.katadata.co.id. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/01/26/tren-pengguna-krl-commuter-line-cenderung-meningkat-sepanjang-2022
[3] Kumparan. (2022, July 7). Kemenhub Targetkan KRL Jabodetabek Capai 2 Juta Penumpang per Hari. Kumparan. https://kumparan.com/kumparanbisnis/kemenhub-targetkan-krl-jabodetabek-capai-2-juta-penumpang-per-hari-1yPyrYEtaG2
[4] Sari, B. B. P. (2023, April 25). KCI Minta Maaf KRL Terlambat dan Penumpang Menumpuk di Stasiun Bogor. Detiknews. https://news.detik.com/berita/d-6689827/kci-minta-maaf-krl-terlambat-dan-penumpang-menumpuk-di-stasiun-bogor
[5] Tobing, T. F. L., & Tangkudung, E. S. W. (2018). ANALISIS TUNDAAN KRL JABODETABEK AKIBAT ANTRIAN KERETA DI STASIUN MANGGARAI. Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi. https://ojs.fstpt.info/index.php/ProsFSTPT/article/view/311/302
[6] Lestari, O. W. (2019, April 7). Kerap Alami Gangguan, KRL Commuterline Perlu Dievaluasi : Okezone Economy. Https://Economy.okezone.com/; Okezone. https://economy.okezone.com/read/2019/04/06/320/2039978/kerap-alami-gangguan-krl-commuterline-perlu-dievaluasi
[7] Maulana, G. (2023, April 10). Jawab Netizen, Andre Rosiade Ngantor ke DPR Naik KRL. Detiknews. https://news.detik.com/berita/d-6664620/jawab-netizen-andre-rosiade-ngantor-ke-dpr-naik-krl
[8] Nuraini, C. (2023, April 26). Penumpang KRL di Stasiun Bogor Membeludak, Ada Penampakan Muntah dan Kotoran Manusia dalam Kereta yang Viral. Bogor.pikiran-Rakyat.com. https://bogor.pikiran-rakyat.com/lokal-bogor/pr-086595908/penumpang-krl-di-stasiun-bogor-membeludak-ada-penampakan-muntah-dan-kotoran-manusia-dalam-kereta-yang-viral
[9] Rachman, A. (2022, May 21). Rute KRL Bakal Berubah, Dampak Revitalisasi Stasiun Manggarai (C. M. T. D. H, Ed.). Tempo. https://metro.tempo.co/read/1593677/rute-krl-bakal-berubah-dampak-revitalisasi-stasiun-manggarai
[10] Santika, E. F. (2023, March 1). Sejumlah KRL Jabodetabek Bakal Pensiun, Pengadaan Pengganti Masih Jadi Polemik | Databoks. Databoks.katadata.co.id. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/03/01/sejumlah-krl-jabodetabek-bakal-pensiun-pengadaan-pengganti-masih-jadi-polemik
[11] Sylva, D. (2023, March 22). Stadler-INKA Indonesia: 3 Tahun Berlalu, Tiada Kabar Baru. Railway Enthusiast Digest. https://redigest.web.id/2023/03/stadler-inka-indonesia-3-tahun-berlalu-tiada-kabar-baru/#.ZEyruHZBy3A
[12] Priambada, Y. B. (2023a, April 6). Jalan Panjang Polemik Impor KRL Bekas (Bagian 1). Kompas.id. https://www.kompas.id/baca/riset/2023/04/06/jalan-panjang-polemik-impor-krl-bekas-bagian-1
[13] Nugraha, B. (2023, March 28). KAI Commuter Apresiasi Semua Pihak, Tegaskan Komitmen dan Fokus Optimalkan Layanan — Suara Merdeka Jakarta — Halaman 2. KAI Commuter Apresiasi Semua Pihak, Tegaskan Komitmen Dan Fokus Optimalkan Layanan — Suara Merdeka Jakarta — Halaman 2. https://jakarta.suaramerdeka.com/ekonomi/1348239098/kai-commuter-apresiasi-semua-pihak-tegaskan-komitmen-dan-fokus-optimalkan-layanan?page=2
[14] Baderi, F. (2023, March 29). RENCANA IMPOR KRL BEKAS DARI JEPANG — Anggota DPR Minta Klarifikasi Direksi PT KCI-INKA | Neraca.co.id. Www.neraca.co.id. https://www.neraca.co.id/article/177893/rencana-impor-krl-bekas-dari-jepang-anggota-dpr-minta-klarifikasi-direksi-pt-kci-inka
[15] Sari, H. P. (2023, February 28). Izin Impor KRL Bekas Belum Terbit, KCI Lobi Pemerintah (Y. Sukmana, Ed.). KOMPAS.com; Kompas. https://money.kompas.com/read/2023/02/28/160000526/izin-impor-krl-bekas-belum-terbit-kci-lobi-pemerintah
[16] Tim CNN Indonesia. (2023, March 2). Alasan Kemenperin Tolak Beri Rekomendasi Izin Impor KRL Bekas Jepang. Cnnindonesia.com; CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230302082911-92-919704/alasan-kemenperin-tolak-beri-rekomendasi-izin-impor-krl-bekas-jepang
[17] Sari, A. R. (2023, April 28). Polemik Impor Kereta Bekas: Kementerian BUMN Setuju, Kementerian Perindustrian Menolak (A. Sedayu, Ed.). Tempo.co; Tempo. https://bisnis.tempo.co/read/1719669/polemik-impor-kereta-bekas-kementerian-bumn-setuju-kementerian-perindustrian-menolak
[18] Rizky, M. (2023, March 3). Wah Murah Banget! Ternyata Segini Harga KRL Bekas Jepang. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230303183014-4-418732/wah-murah-banget-ternyata-segini-harga-krl-bekas-jepang
[19] Sandi, F. (2023, March 2). Terungkap! Ini Alasan RI Doyan Impor KRL Bekas Jepang. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230302181628-4-418445/terungkap-ini-alasan-ri-doyan-impor-krl-bekas-jepang
[20] Antara News. (2020, March 5). KCI ungkap alasan belum beli kereta dari INKA. Antaranews.com. https://www.antaranews.com/berita/1338838/kci-ungkap-alasan-belum-beli-kereta-dari-inka
[21] Rudi, A. (2015b, July 29). PT INKA Akui Kereta Listriknya Bermasalah (A. S. Syatiri, Ed.). KOMPAS.com. https://megapolitan.kompas.com/read/2015/07/29/09422101/PT.INKA.Akui.Kereta.Listriknya.Bermasalah
[22] Priambada, Y. B. (2023, April 7). Jalan Panjang Polemik Impor KRL Bekas (Bagian 2). Kompas.id. https://www.kompas.id/baca/riset/2023/04/07/jalan-panjang-polemik-impor-krl-bekas-bagian-2
[23] Akbar, C. (2023, May 4). Berkutat Menjaga Kapasitas Layanan. Tempo. https://koran.tempo.co/read/berita-utama/481836/berkutat-menjaga-kapasitas-layanan
Discussion about this post