Economica
  • Hard News
    • Soft News
  • Sastra
  • Majalah Economica
  • Mild Report
    • In-Depth
  • Penelitian
    • Kilas Riset
    • Mini Economica
    • Cerita Data
    • Riset
  • Kajian
No Result
View All Result
Economica
  • Hard News
    • Soft News
  • Sastra
  • Majalah Economica
  • Mild Report
    • In-Depth
  • Penelitian
    • Kilas Riset
    • Mini Economica
    • Cerita Data
    • Riset
  • Kajian
No Result
View All Result
Economica
Home Hard News

Transformasi Pembelajaran FEB UI yang Interaktif dengan Kebijakan ChatGPT

by Farhan Aditya Ramadhan & Muhammad Rafly Fadhly Putra
15 Februari 2023
in Hard News, Headline, Umum

Integrasi ChatGPT ke dalam dunia pendidikan memiliki potensi untuk merevolusi pengalaman belajar siswa dan memberikan dukungan instan yang dipersonalisasi. Selain itu, kemampuan ChatGPT untuk memproses dan menganalisis data dalam jumlah besar pun membuka peluang baru bagi para pendidik. Mereka dapat membuat keputusan yang tepat dan menyesuaikan pengalaman belajar setiap siswa. 

Beberapa waktu yang lalu, dunia maya sedang diramaikan dengan kehadiran model bahasa AI ChatGPT, sebuah chatbot berbasis Artificial Intelligence (AI) yang dikembangkan oleh OpenAI untuk melakukan percakapan dan membantu kebutuhan penggunanya. ChatGPT dapat dengan mudah memberikan penggunanya jawaban yang mereka butuhkan, sekalipun itu pertanyaan dalam bidang akademis.

Untuk memahami dampak lebih lanjut dari ChatGPT terhadap dunia pendidikan dan kebijakan penggunaannya di FEB UI, Economica telah berbincang dengan Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UI), Arief Wibisono Lubis (Arief).

ChatGPT Bermanfaat Bagi Kegiatan Pembelajaran, tetapi Tidak untuk Evaluasi Pembelajaran

Arief berterus terang bahwa ChatGPT memberikan banyak manfaat bagi kegiatan belajar mengajar layaknya Google dan Wikipedia. Namun, ia mengatakan bahwa ChatGPT justru memberikan dampak sebaliknya pada evaluasi pembelajaran. 

“Kalau untuk evaluasi belajar, itu kan konsepnya adalah bagaimana kami (pihak fakultas) bisa mengukur capaian learning goals dan learning objective dari para mahasiswa. Sementara kalau mahasiswa menggunakan ChatGPT dan mengklaim (pekerjaannya) sebagai hasil kerjaan mahasiswa, itu tentunya tidak bisa mengukur capaian pembelajaran karena pekerjaan tersebut tidak dihasilkan oleh mahasiswa, tetapi oleh ChatGPT,” jelas Arief.

Arief menyatakan bahwa Center for Education and Learning in Economics and Business (CELEB) telah melakukan uji coba untuk mempelajari dampak ChatGPT terhadap pendidikan.  “Kita coba masukkan pertanyaan dan mungkin kalau saya yang mengoreksi akan merasa kalau jawabannya bagus, tapi sebenarnya kan bukan hasil pemahaman dari mahasiswa,” sambungnya.

Lebih jauh, Arief  mengatakan bahwa fakultas memiliki beberapa opsi untuk menindaklanjuti ChatGPT dan penggunaan AI ke depannya. “Jadi, (fakultas) sebenarnya masih mengkaji, tetapi dampak positif dan negatifnya sudah berusaha kita lihat,” ujar Arief. 

Mitigasi Dampak Negatif Penggunaan ChatGPT dalam Penilaian Akademis

FEB UI melibatkan CELEB untuk melakukan uji coba pembuatan paper menggunakan ChatGPT. Paper tersebut kemudian ditunjukkan kepada para kepala departemen dan bidang studi serta telah mendapatkan masukkan dan benchmarking dari Universitas lain, seperti Universitas di Prancis.

“Bocoran kebijakannya sendiri untuk penilaian itu ya mungkin tidak diperbolehkan  penggunaan ChatGPT, tapi kan kita bikin aturan juga harus mikir masalah enforceable-nya atau enggak gitu,” terang Arief.

Untuk memastikan bahwa mahasiswa tidak melakukan plagiarisme atau kecurangan dalam ujian, FEB UI akan merevisi Statement of Authorship yang dapat diimplementasikan sebagai alat hukum jika ada mahasiswa yang ketahuan menggunakan ChatGPT. 

“Kemudian kami juga akan melakukan sosialisasi kepada para dosen untuk mendesain instrumen kebijakan atau Instrumen penilaian yang bisa memitigasi dampak-dampak negatif dari ChatGPT. Misalnya, ujian-ujian yang sifatnya makalah take home,” terang Arief.

Seiring perkembangan AI ChatGPT, ujian tulis tangan akan terus dilakukan guna mengatasi kesulitan dalam mengevaluasi tujuan pembelajaran mahasiswa jika hanya didasarkan oleh ChatGPT. Selain itu, akan diadakan pula sosialisasi perihal peningkatan kesadaran etika mahasiswa dalam penggunaan ChatGPT.

Garis Tipis antara Potensi dan Tanggung Jawab

FEB UI memantau dengan seksama dampak ChatGPT pada pendidikan. Hingga saat ini, belum ada peraturan resmi, tetapi FEB UI sedang dalam proses penyusunan kebijakan penggunaan ChatGPT yang akan diterapkan dalam waktu mendatang. 

“Mungkin peraturan plagiarisme yang akan kami revisi, ya, bisa jadi untuk mengakomodasi dampak dari ChatGPT ini. Tapi logikanya adalah kalau menurut saya pribadi, tapi ini saya harus diskusi dengan yang lain, ya, tapi inti poinnya adalah ‘mahasiswa mengakui karya yang bukan karyanya sebagai karyanya’, mau itu dari Google, Wikipedia, ChatGPT, intinya sama,” jelas Arief.

Arief merefleksikan pentingnya melibatkan stakeholders, terutama dosen, dalam pembuatan kebijakan. Namun, menerima masukan dari mahasiswa juga penting. “Kegiatan belajar mengajar manfaatkan banyak dari ChatGPT. Namun, evaluasi pembelajaran perlu dicermati lagi karena dampak negatifnya banyak dan mempengaruhi cara mengukur learning goals dan learning objectives,” ucapnya.

“Jadi, mungkin banyak orang yang ngomong ‘hari gini masih paper and pencil’, padahal ya justru karena hari ini sistem mungkin diakali jadi kita masih harus mencari atau mungkin harus kembali ke cara-cara yang tradisional. Intinya adalah untuk memastikan bagaimana target pembelajaran itu tetap tercapai,” terang Arief.

Tanggung jawab untuk memastikan bahwa mahasiswa memiliki keterampilan yang diperlukan tidak hanya berada di tangan mahasiswa, tetapi juga di tangan universitas dan komunitas akademik yang lebih luas.

 

Editor: Tara Saraswati, Anindya Vania, dan Muhammad Ramadhani

Tweet142

Discussion about this post

POPULER

  • Pancasila di antara Sosialisme dan Kapitalisme

    6412 shares
    Share 2565 Tweet 1603
  • Program dan Kebijakan Kesehatan Mental, Tanggung Jawab Siapa?

    6318 shares
    Share 2527 Tweet 1580
  • Over-socialization: Is Social Media Killing Your Individuality?

    3938 shares
    Share 1575 Tweet 985
  • Pendidikan Seks di Indonesia: Tabu atau Bermanfaat?

    3722 shares
    Share 1489 Tweet 931
  • Indikasi Kecurangan Tim Futsal Putri FT UI dalam Olim UI 2019

    3238 shares
    Share 1295 Tweet 810
  • Tentang
  • Kontak
  • Kebijakan Privasi
  • id Indonesian
    ar Arabiczh-CN Chinese (Simplified)nl Dutchen Englishfr Frenchde Germanid Indonesianit Italianpt Portugueseru Russianes Spanish

© 2019 Badan Otonom Economica

No Result
View All Result
  • Hard News
    • Soft News
  • Sastra
  • Majalah Economica
  • Mild Report
    • In-Depth
  • Penelitian
    • Kilas Riset
    • Mini Economica
    • Cerita Data
    • Riset
  • Kajian
Situs ini menggunakan cookie. Dengan menggunakan situs ini Anda memberikan izin atas cookie yang digunakan.

Selengkapnya Saya Setuju
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT
id Indonesian
ar Arabiczh-CN Chinese (Simplified)nl Dutchen Englishfr Frenchde Germanid Indonesianit Italianpt Portugueseru Russianes Spanish