Economica
  • Hard News
  • Kajian
  • Penelitian
  • In-Depth
  • Sastra
  • Mild Report
  • Feature
No Result
View All Result
Economica
  • Hard News
  • Kajian
  • Penelitian
  • In-Depth
  • Sastra
  • Mild Report
  • Feature
No Result
View All Result
Economica
Home Sastra

Menaiki Roller Coaster Emosi Bersama 20th Century Girl

by Vania Putri Anasya & Nurul Sekararum
2 Desember 2022
in Film, Sastra

20th Century Girl: Apa, Siapa, dan Mengapa?

Tak lama setelah tanggal rilisnya di Netflix pada bulan Oktober lalu, film asal Korea Selatan yang mengangkat kisah romansa anak muda dengan judul 20th Century Girl ini sontak menjadi sorotan publik. Film yang berlatar waktu tahun 1999 ini diawali dengan memperlihatkan kekompakkan dua orang sahabat. Saat itu, Na Bo-ra (Kim Yoo-jung) berjanji akan menunggu sahabatnya, Kim Yeon-du (Noh Yoon-seo) yang harus pergi ke Amerika untuk melakukan operasi jantung dan membantunya “mengintai” anak baru di sekolahnya yang Yeon-du klaim sebagai cinta pertamanya. Kesetiakawanan Na Bo-ra untuk mengetahui perihal cinta pertama sahabatnya yang diketahui bernama Baek Hyun-jin (Park Jung-woo) ini sampai membuat dirinya bergabung ke dalam klub siaran di sekolahnya. Klub siaran itu mempertemukan dirinya dengan sahabat dekat Baek Hyun-jin, Poong Woon-ho (Byeon Woo-seok). Lewat Woon-ho, ia berusaha menjalankan misinya untuk mengenal Hyun-jin lebih dekat. Tak disangka, hal ini malah membuat Na Bo-ra berempati dengan perasaan berbunga yang dirasakan oleh Kim Yeon-du saat ia sadar bahwa ia jatuh hati kepada Poong Woon-ho.

Dalam durasi selama hampir dua jam, film ini sukses membawa penonton merasakan berbagai emosi. Seakan masuk ke dalam cerita, penonton ikut dibawa senang dan gemas saat melihat kisah cinta manis mereka yang lugu dan khas anak SMA, hingga ikut larut dalam kekesalan dengan keruwetan dari kesalahpahaman yang terjadi. Namun, tak sedikit pula yang mengaku berderai air mata setelah selesai menonton film ini. Kira-kira, hal apa yang menunggu di akhir film?

Rahasia Dapur Film 20th Century Girl

Pada video commentary yang telah diunggah oleh Netflix di YouTube 1https://www.youtube.com/watch?v=bcPgzhoaQ-o&t=336s, sutradara 20th Century Girl, Bang Woo-ri, mengungkapkan bahwa kisah masa mudanya-lah yang menjadi sosok inspirasi utama dalam menulis jalan cerita film. Seperti dua pemeran utama perempuan di film, sang sutradara sering bertukar diari dengan temannya dan menulis catatan observasi mengenai laki-laki yang disukai temannya dahulu. Tidak hanya fokus pada jalan cerita, Bang Woo-ri juga berusaha menonjolkan latar belakang waktu yang diatur pada akhir abad ke-20 dengan pemilihan saturasi warna yang lebih terang sehingga terkesan lebih memberi kesan jadul. Selain itu, properti lawas pun ditampilkan sedemikian rupa hingga kesan latar tahun 1999 terlihat dengan jelas. Bang Woo-ri mengakui bahwa kini cukup sulit mencari properti yang dahulu sempat populer di kalangan anak muda.

Dalam 20th Century Girl, kedua pemeran utama, Poong Woon-ho dan Na Bo-ra merupakan anggota ekstrakurikuler penyiaran. Tidak jarang kedua tokoh ini ditampilkan sembari membawa peralatan penyiaran seperti kamera berjenis camcorder. Dengan media camcorder yang cukup populer pada akhir abad ke-20, sutradara Bang Woo-ri ingin mengajak penonton untuk turut bernostalgia. Selain itu, ia juga ingin menjadikan kamera sebagai pusat dari jalan cerita karena camcorder ini berhasil merekam sudut pandang Poong Woon-ho yang selama ini ia pendam sendiri. Pada akhirnya, Na Bo-ra, dapat menyaksikan perspektif Poong Woon-ho yang belum pernah ia ungkapkan kepada siapapun.

Keklisean yang Menjadi Kunci

Pada dasarnya, film ini menggunakan formula yang mirip dengan film-film dengan genre yang sama. Ada banyak film yang juga menceritakan tentang kisah cinta pertama masa SMA, salah satunya adalah film fenomenal asal Indonesia yang dibintangi oleh Nicholas Saputra, Ada Apa Dengan Cinta. Lantas, apa sebetulnya yang membuat film ini menjadi populer?

Kekliseannya tersebutlah yang menjadi kunci. Familiar dan ringan. Dua alasan yang cukup untuk membuat penonton tahan mengikuti alur kisah dari Poong Woon-ho dan kawan-kawan. Selain itu, cinematography yang indah dipandang dan memanjakan mata juga turut menjadi nilai plus untuk film ini.

Terlepas dari jalan ceritanya yang cukup klise dan karakter yang sering dijumpai dalam film romansa remaja, 20th Century Girl berhasil mengemas kembali kekliseannya itu dengan menambahkan bumbu-bumbu cerita serta plot twist yang cukup mencampur aduk perasaan. Hal ini mampu menjadikan 20th Century Girl menjadi film bergenre romansa yang klise tetapi tidak monoton. 

Performa akting dari 20th Century Girl ini juga sukses dalam membantu menghidupkan suasana anak SMA dan membawa penonton larut dalam cerita. Aktor dan aktris yang bermain juga bukan merupakan wajah yang asing. Kim Yoo-jung, selaku aktris yang memerankan Na Bo-ra telah tampil di berbagai drama sejak ia kecil. Park Jung-woo yang memerankan Baek Hyun-jin juga sempat muncul sebagai cameo di drama Hospital Playlist 2. Byeon Woo-seok yang merupakan pendatang baru di dunia akting dan sempat memerankan drama Record of Youth itu juga semakin menuai popularitas berkat perannya sebagai Poong Woon-ho. Noh Yoon-seo yang menjadi Kim Yeon-du juga sempat muncul dalam drama Our Blues. Berkat film ini, aktor dan aktris tersebut semakin mendapatkan sorotan publik. Terlebih, Kim Yoo-jung, aktris yang memerankan Na Bo-ra, berhasil mendapatkan julukan sebagai  “Nation’s First Love” dan “Global First Love” berkat performanya yang sangat dicintai oleh publik dalam film 20th Century Girl ini.

Refleksi dari Penulis

Secara keseluruhan, film 20th Century Girl layak diberikan rating 4 poin dari skala 5 poin. Film ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan umur, terutama remaja yang menyukai kisah ringan yang mudah untuk diikuti. Namun, walaupun terlihat ringan, sebuah film tentu memiliki amanat maupun pelajaran yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Film ini mengajarkan kita sebagai manusia sosial untuk dapat bersikap jujur kepada satu sama lain. Kebohongan yang dianggap dilakukan untuk kebaikan pun belum tentu benar karena hal itu hanya diakui oleh satu pihak saja. Untuk menghindari kesalahpahaman dan masalah lain, lebih baik bersikap jujur. Selain itu, kita juga diajarkan untuk selalu menghargai keberadaan orang-orang yang ada di sekitar dan peduli terhadap kita.

Bagi yang menyukai film atau drama dengan latar tempat dan waktu serupa dengan 20th Century Girl, penonton direkomendasikan untuk menonton drama asal Korea Selatan Twenty Five Twenty One. Drama ini turut memiliki latar belakang waktu akhir abad ke-20 dan berkisah mengenai hubungan persahabatan di masa muda yang kuat. Jika penonton mencari film atau drama yang memiliki jalan cerita dan tema serupa dengan 20th Century Girl, film Upcoming Summer, You’re the Apple of My Eye dan Crazy Little Thing Called Love dapat menjadi solusinya. Ketiga film Asia ini sama-sama bercerita mengenai kisah cinta pertama. Adapun jika penonton ingin merasakan berbagai emosi hingga berderai air mata, disarankan menonton drama Korea Selatan Youth of May yang bercerita mengenai kisah masa muda yang mengambil latar Gwangju Uprising tahun 1980.

 

Editor: Alifia Yumna M.

Ilustrator: Batrisya Izzati Ardhie

 

Referensi[+]

Referensi
↵1 https://www.youtube.com/watch?v=bcPgzhoaQ-o&t=336s
Tweet132

Discussion about this post

POPULER

  • Pancasila di antara Sosialisme dan Kapitalisme

    6365 shares
    Share 2546 Tweet 1591
  • Program dan Kebijakan Kesehatan Mental, Tanggung Jawab Siapa?

    6203 shares
    Share 2481 Tweet 1551
  • Over-socialization: Is Social Media Killing Your Individuality?

    3800 shares
    Share 1520 Tweet 950
  • Pendidikan Seks di Indonesia: Tabu atau Bermanfaat?

    3576 shares
    Share 1430 Tweet 894
  • Indikasi Kecurangan Tim Futsal Putri FT UI dalam Olim UI 2019

    3233 shares
    Share 1293 Tweet 808
  • Tentang
  • Kontak
  • Kebijakan Privasi

© 2019 Badan Otonom Economica

No Result
View All Result
  • Hard News
  • Kajian
  • Penelitian
  • In-Depth
  • Sastra
  • Mild Report
  • Feature
Situs ini menggunakan cookie. Dengan menggunakan situs ini Anda memberikan izin atas cookie yang digunakan.

Selengkapnya Saya Setuju
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT