Sebagaimana yang diketahui, pelaksanaan registrasi online (regol) akan dimulai pada Jumat (12/08), pukul 09.00 WIB. Untuk menggali lebih jauh mengenai persiapan pelaksanaan regol FEB UI, Badan Otonom Economica (BOE) melakukan sesi wawancara bersama Ririen Setiati Riyanti, Sudarji, dan Devi Sefutri Widy selaku perwakilan dari Biro Pendidikan (Birpend) FEB UI pada Kamis (11/08).
Terkait kejelasan perkuliahan blended yang akan dilaksanakan di FEB UI, Birpend menegaskan jadwal luring dan daring untuk mahasiswa S1 FEB UI sudah ditetapkan. “Offline-nya empat sesi lah ya sebelum tes (UTS dan UAS) dan tiga sesinya online,” ucap Ririen.
Namun, Ririen juga mengaku bahwa nanti pada praktiknya pasti akan ada perbedaan dari jadwal yang telah ditentukan. Sangat mungkin perkuliahan akan dilaksanakan 100 persen secara luring jika dosen pengampu menginginkannya. Akan tetapi, Ririen memperjelas, “Kami (Birpend) memang akan mengimbau juga sih ke dosennya kalau bisa diusahakan 60 persen luring.”
Sistematika Pelaksanaan Registrasi Online (Regol)
Pelaksanaan regol tahun ini tidak jauh berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Devi menerangkan, “Mentor dari tim panitia OPK memberikan saran ke Birpend untuk membedakan waktu pelaksanaan regol bagi mahasiswa baru angkatan 2022 dengan mahasiswa lama agar mereka dapat menyelesaikan pengisian IRS-nya terlebih dahulu, baru fokus mentoring kepada pengisian IRS teman-teman maba.”
Mahasiswa juga diimbau untuk tetap tenang selama pengisian IRS. “Jadi, kalau misalnya jam 09.00 WIB laman SIAK NG belum bisa kebuka, jangan panik dulu karena mungkin aksesnya memang belum dibuka. Kalau semisal ada kendala, pasti akan kami infokan,” terang Devi.
Perlu diperhatikan bahwa kesalahan pengisian kelas saat regol dapat berakibat fatal. Oleh sebab itu, hal ini harus diisi dengan cermat. “Kita memberikan waktu untuk setiap prodi mengecek agar teman-teman tidak salah pilih kelas, karena kalau regol di UI sudah closed system, mahasiswa tidak dapat lagi melakukan drop IRS, jadi langsung kekunci,” jelas Devi
Sistem Menyodok Matkul
Apabila ingin “menyodok” mata kuliah di semester berjalan, mahasiswa disarankan untuk konsultasi ke Pembimbing Akademik (PA) dan memperhatikan maksimum SKS dari IPK yang diperoleh di semester sebelumnya.
“Yang penting kalau misalnya mau nyodok, perhatiin jadwal kuliahnya, jangan sampai bentrok. Mungkin bisa ngambil mata kuliah pilihan dulu yang beda jadwal. Karena biasanya mahasiswa asal ngambil matkul tersebut tanpa memperhatikan jadwal dan tiba-tiba jadwal ujiannya berbarengan, itu kan jadi masalah,” terang Darji.
Selain itu, mahasiswa juga harus memperhatikan evaluasi PA. “Di semester tiga sudah ada evaluasi dari semester sebelumnya, jadi sudah tidak dipaketin lagi dan mahasiswa sudah ditentukan pengambilan jumlah SKS-nya berdasarkan IPK. Dari tujuh mata kuliah yang disajikan itu, boleh milih mata kuliah yang diinginkannya sehingga kalau nilainya bagus atau IPK di atas 3,5, dia bisa nyodok mata kuliah di semester selanjutnya,” jelas Devi.
Kasus Pengisian IRS Apabila Tidak Lulus Matkul Tertentu
Mahasiswa tetap dapat mengikuti mata kuliah di semester selanjutnya walaupun dinyatakan tidak lulus di salah satu mata kuliah yang menjadi prasyarat. “Kalau untuk prasyarat pengambilan matkul di semester selanjutnya, yang penting sih sudah pernah ngambil matkul tersebut,” terang Darji. Walaupun begitu, Darji menegaskan mata kuliah yang tidak lulus tetap harus mengulang dan tidak wajib dilakukan di semester selanjutnya.
Sayangnya, pelaksanaan semester pendek bagi mahasiswa yang ingin mengulang mata kuliah untuk sementara sedang ditunda karena pihak kampus sedang fokus mempersiapkan AACSB dan kemungkinan besar akan dibuka kembali di tahun depan.
“Kalau misalnya ada yang mengulang, mungkin dari Adkesma BEM FEB UI bisa nge-publish siapa yang mau ngulang dan direkap dulu. Setelah itu, bisa melakukan pembukaan kelas dengan kuota minimal lima belas mahasiswa,” jelas Darji.
Kebijakan dan Wewenang Birpend
Pada tahun ini, terdapat penambahan kapasitas kelas karena jumlah mahasiswa baru FEB UI mengalami peningkatan. “Ada kemungkinan pengurangan satu sampai dua tenaga pengajar karena kapasitas kelas akan ditingkatkan,” jelas Darji.
Selain itu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dengan adanya perbedaan mata kuliah yang didapatkan oleh kurikulum 2016 dengan kurikulum 2020. “Apabila mata kuliah untuk kurikulum lama sudah ditiadakan, maka harus mengadakan kelas baru untuk mata kuliah tersebut,” tambah Darji
Setiap mahasiswa memiliki preferensi masing-masing untuk memilih dan menghindari dosen tertentu. Terdapat beberapa kasus di mana satu mata kuliah yang dipegang oleh dua dosen (co–teaching) yang sangat diminati ataupun dihindari.
Menanggapi hal tersebut, Darji menjawab bahwa penggabungan dan penyesuaian dosen dalam co-teaching bukanlah kewenangan dari Birpend. “Seumpama saya ngajar dengan Mbak Devi atau Bu Ririen yang ngajar dengan Mbak Devi. Nah, itu kewenangan dari program studi,” jelas Darji.
Sama halnya dengan EDOM, kendali utamanya bukan berada di bawah Birpen, melainkan Unit Penjamin Mutu Akademik (UPMA). “Jadi, UPMA tuh ngasih ke kadep-kadep dan itu menjadi evaluasi perdepartemen, nanti didiskusikan oleh prodi apakah next semester-nya dosennya akan di-assign atau tidak,” jelas Devi.
Saran untuk Mahasiswa dalam Menghadapi Regol
Untuk menghadapi regol yang akan dilaksanakan besok, Devi memberikan pesan bagi mahasiswa untuk tidak panik dan menampung terlebih dahulu permasalahan-permasalahan yang ada kepada mentor OPK atau Adkesma BEM FEB UI.
“Jika memang suatu saat hingga tanggal 21 masih ada kendala, baru bisa diselesaikan dengan Birpend. Karena bagaimanapun juga, pasti teman-teman Birpend akan membantu permasalahan dalam pengisian IRS tersebut,” sambung Devi.
Selain itu, Darji berkata, jika mahasiswa ingin melakukan drop atau add IRS, Birpend akan membantu. “Bisa dibantu ke Birpend, tapi tulis aja di kolom pesan SIAK NG, jangan ke WhatsApp. Nanti kita baca juga, walaupun mungkin butuh waktu,” tambah Ririen
Jika mahasiswa telah yakin terhadap pilihannya, Birpend menyarankan untuk segera menyetujui status IRS-nya tanpa harus menunggu dari PA. Akan tetapi, jika masih ragu, mahasiswa diharapkan tidak segera menyetujui status IRS-nya. Apabila sudah terlanjur disetujui dan mahasiswa ingin mengubah, maka mahasiswa perlu menghubungi PA terlebih dahulu. “Semangat melakukan regol, sukses, dan semoga mendapat dosen impian,” sambung Ririen menutup pernyataan di akhir wawancara.
Ilustrasi oleh Batrisyia Izzati Ardhie
Editor: Muhammad Ramadhani
Discussion about this post