“Apabila tetap mau diselenggarakan perkuliahan online, harus ada alasan yang kuat. Menurut saya, sekarang alasan untuk perkuliahan online juga sudah tidak ada. Jadi, kalau kondisinya memungkinkan, perkuliahan ini akan back to normal,” tutur Arief.
Menindaklanjuti Nota Dinas nomor: ND-1034/UN2.F6.D/PDP/2022 dan ND-0749/UN2.F6.D.WDA/PDP/2022 yang dikeluarkan oleh FEB UI, proses pembelajaran di lingkungan FEB UI akan diselenggarakan secara tatap muka (PTM) dimulai dari semester gasal Tahun Akademik 2022/2023.
Untuk menggali lebih jauh mengenai kesiapan pihak fakultas dalam menyelenggarakan PTM di semester gasal nanti, Badan Otonom Economica melakukan sesi wawancara bersama Arief Wibisono Lubis dan Ririen Riyanti selaku Wakil Dekan I FEB UI dan perwakilan dari Biro Pendidikan FEB UI.
Tiga Dasar Pertimbangan Penyelenggaraan Perkuliahan Tatap Muka pada Semester Gasal 2022/2023
Terdapat tiga hal utama yang menjadi dasar pertimbangan dimulainya perkuliahan offline pada semester gasal ini. Pertama, default perkuliahan di Universitas Indonesia ialah perkuliahan luring dan terdapat surat dari Kemendikbudristek yang memungkinkan pihak FEB UI untuk mengadakan perkuliahan luring secara menyeluruh.
Kedua, Pendidikan yang ditekankan di FEB UI tidak hanya berfokus pada kemampuan teknis saja, tetapi juga berfokus pada learning goals, learning objective, serta kemampuan non-teknis, seperti skill berkomunikasi dan bekerja dalam tim. “Guna memastikan bahwa profil lulusan FEB UI sesuai dengan kriteria yang diinginkan, akan lebih terjamin apabila perkuliahan dilakukan secara offline,” kata Arief.
Ketiga, berdasarkan evaluasi perkuliahan online yang diselenggarakan pada semester genap kemarin, terdapat beberapa macam tindakan kecurangan. “Jadi, tindakan-tindakan kecurangan juga dapat lebih diminimalisir kalau misalnya perkuliahan, terutama ujian, dilakukan secara offline,” jelas Arief
Perbedaan Kebijakan PTM Sebelum dan Setelah Pandemi Covid-19
Persyaratan utama yang harus dipenuhi oleh sivitas FEB UI untuk mengikuti PTM adalah sudah melakukan vaksin sebanyak dua kali dan mahasiswa tidak lagi membutuhkan surat izin dari orang tua.
“Jika ada kendala kesehatan yang tidak memungkinkan untuk vaksin, harap memberikan surat keterangan dari institusi berwenang,” lanjut Ririen.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga harus menerapkan prokes berdasarkan ketentuan Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH), serta mengunduh aplikasi Peduli Lindungi agar mahasiswa yang sakit dapat termonitor.
Adapun, perbedaan kebijakan yang signifikan pada PTM sebelum dan setelah pandemi Covid-19 adalah akan adanya kebijakan 60:40 persen terkait kegiatan pembelajaran.
“Paling kebijakan yang lain nanti akan terkait dengan pengaturan kegiatan offline di kampus,” lanjut Arief menjelaskan sasaran kebijakan tersebut.
Ia juga menambahkan, “Nanti akan ada sosialisasi lebih lanjut kepada mahasiswa terkait dengan hal ini supaya bisa mulai merancang strategi nanti perkuliahan (semester) depan harus ngambil mata kuliahnya seperti apa.”
Mekanisme Perkuliahan, Kegiatan Kemahasiswaan, dan Ujian Offline
Tidak seperti PTM terbatas yang dilakukan pada semester genap silam di mana terdapat pembatasan jarak sejauh dua meter dan diberlakukannya kuota maksimal mahasiswa dalam satu kelas, pada semester gasal nanti, kuota kelas tidak dibatasi.
“Kalau misalnya dulu ada ketentuan prokes yang mengatur pembatasan jarak sejauh dua meter, nah ini kami cek sudah tidak ada. Jadi, diperbolehkan apabila di satu kelas yang kapasitasnya 40 mahasiswa mau diisi full selama mahasiswanya menggunakan masker,” tutur Arief.
Dalam waktu dekat, pihak kemahasiswaan akan menerbitkan panduan pelaksanaan perkuliahan offline serta persiapan terkait fasilitas.
Terlepas dari sistem pembatasannya, perkuliahan offline di FEB UI akan berbasis blended learning. “Karena mekanisme hybrid menyuguhkan banyak tantangan baik ke pihak mahasiswa maupun dosen, jadi default-nya lebih ke blended learning, misal minggu ini perkuliahannya offline, maka seluruh mahasiswa datang offline. Lalu, minggu depan perkuliahannya online, berarti seluruh mahasiswa datang online,” jelas Arief.
Sama halnya dengan kegiatan kemahasiswaan, mekanisme untuk pelaksanaan ujian di FEB UI juga akan diumumkan lebih lanjut.
“Beberapa kegiatan yang tidak terlalu mengundang kerumunan dan lain-lain dimungkinkan (untuk diselenggarakan secara full offline),” ujar Arief.
Persiapan Pihak Fakultas Menyambut PTM di Semester Gasal
Pada acara DIARI FEB UI (30/05), terdapat banyak masukan mengenai implementasi perkuliahan dan fasilitas di FEB UI.
“Implementasi perkuliahan yang kami terima kemarin adalah adanya dosen yang melakukan perkuliahan tidak sesuai dengan yang sudah disepakati. Kami intensifkan terkait dengan hal itu dan kami komunikasikan juga ke program studi untuk menginformasikan kepada bapak atau ibu dosen supaya melakukan proses perkuliahan sesuai sebagaimana yang berlaku,” jelas Arief.
Terkait dengan fasilitas pembelajaran di FEB UI, terdapat pengeluaran dana anggaran untuk pembuatan smart class.
“Diharapkan di tahun ajaran berikutnya, jumlah smart class bisa bertambah. Kemudian untuk fasilitas-fasilitas lainnya, seperti Wi-Fi juga sudah diakomodasikan dan dari pihak FEB UI mendapatkan hibah PKKM dari Kemenristekdikti. Dari sebagian hibah tersebut, kami diizinkan untuk melakukan investasi fasilitas, jadi kami melakukannya untuk investasi sesuai dengan masukan dari mahasiswa,” sambung Arief.
Fasilitas lain yang sudah dipersiapkan oleh pihak fakultas untuk mengakomodasi pelaksanaan perkuliahan offline adalah metode pembayaran di kantin FEB UI yang sudah dapat dilakukan menggunakan QRIS guna mengurangi transmisi penularan Covid-19, musala, dan fasilitas pendukung lainnya, seperti papan peduli lindungi dan kamera khusus yang akan digunakan di beberapa kelas yang memfasilitasi perkuliahan hybrid.
Dengan telah diterbitkannya Nota Dinas jauh sebelum dimulainya perkuliahan offline, Arief berharap agar mahasiswa FEB UI, khususnya yang dari luar kota, dapat segera mengurus kepindahannya.
Upaya dalam Menghadapi Kendala di Masa Mendatang
Apabila kasus Covid-19 kembali meningkat di masa mendatang, pihak FEB UI telah menyiapkan usaha preventif untuk menghadapi hal tersebut.
“Kalau untuk mitigasinya, lebih menekankan kepada prokes. Fasilitas-fasilitas sudah ada. Fasilitas cuci tangan, pemindai suhu, dan PeduliLindungi sudah ada. FEB relatif dekat juga dengan Klinik Satelit. Jadi, hal-hal seperti itu sudah kami coba antisipasi,” jelas Arief.
Lebih lanjut, ia dan Ririen menyerahkan hal-hal yang berada di luar kontrol fakultas kepada para mahasiswa FEB UI. Ririen memberikan peringatan kepada mahasiswa yang mengalami gejala Covid-19 untuk tidak mengikuti PTM terlebih dahulu.
Arief turut mengatakan, “Kami percaya mahasiswa FEB UI ini semua mahasiswa terpilih. Jadi, cukup cerdas untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak bertanggung jawab, misalnya berkerumun tapi nggak menggunakan masker. Saya rasa semuanya cukup well–educated.”
Harapan untuk Penyelenggaraan PTM FEB UI di Semester Gasal
Baik Arief maupun Ririen sama-sama berharap bahwa PTM di semester gasal nanti akan berjalan dengan lancar serta pencapaian pembelajaran akan terjamin lebih baik.
“Namun, karena proses ini merupakan transisi dari online ke offline, mungkin ada hal-hal tertentu yang tidak sempurna. Jadi, ekspektasi saya semuanya bisa berjalan dengan lancar,” ujar Arief.
Ilustrasi Syifa Carla
Editor : Muhammad Ramadhani
Discussion about this post