Orang-orang berlalu lalang
ini sudah pukul delapan lewat sekian malam
orang-orang memenuhi jalan
mengantre sate padang atau sekadar mengisap kretek dengan tenteram
Perempuan itu menangisi jalanan
tiap-tiap hari mengais tempat pembuangan sampah
satu per satu berganti dan mengitari yang kemarin luput dilewati
mungkin dia sangat kelaparan
Perempuan itu penghuni bisu kota ini
kejernihan pikirannya diragukan, kewarasannya dipertanyakan
dia tidak punya rumah untuk ditinggali atau sanak famili untuk dikunjungi
Anaknya sudah lebih dulu mati
ditabrak lari di jalanan kota
tidak ada yang peduli
itu kata orang-orang yang sudah lebih dulu mengetahui keberadaannya
Tubuhnya bernyawa berkat makanan apa saja yang berhasil ditemukannya
Jiwanya?
saat ini, tidak ada yang peduli dengan jiwa seorang dianggap gila macam dia
Perempuan itu menangisi jalanan yang mengambil anaknya, mengambil jiwanya
sisa-sisa napasnya yang masih tertinggal dan menapak bumi mewujud sebagai raganya
dia punya nama, setidaknya mungkin pernah punya
kami mengenalnya sebagai Perempuan Tanpa Nama (mungkin dengan sedikit jiwa tersisa)
(Depok, 2019)
Discussion about this post