Bidding terbuka panitia pelaksana Orientasi Pengenalan Kampus (OPK) FEB UI tahun 2022 telah dilaksanakan secara daring pada Sabtu, 14 Mei 2022 melalui platform Zoom Meeting. Bidding ini dimoderatori secara bergilir oleh staf Komisi Kaderisasi dan Suksesi (Kadersuk) Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FEB UI. Pelaksanaan bidding terbuka ini dihadiri oleh berbagai perwakilan badan kemahasiswaan FEB UI sebagai steering committee (SC). Selain itu terdapat lembaga non-SC dan publik FEB UI yang juga ikut mengawal bidding kali ini.
Pengurus Inti (PI) yang diuji demi kesiapan OPK FEB UI pada Bidding kali ini adalah Ivaldy Ardaffa sebagai calon project officer (PO), Muhammad Rafli sebagai calon vice project officer 1 (VPO 1), Amanda Tsabita sebagai calon VPO 2, Larissa Fairuz sebagai calon controller, dan Syahnaz Tiara Putri sebagai calon treasurer OPK FEB UI 2022. Selain PI, calon Badan Pengurus Harian (BPH) dari divisi Kesekretariatan dan Administrasi (Kestari), Medik, Acara, Operasional, HDD (Humas, Dokumentasi, dan Desain), komisi disiplin, dan mentor, juga diuji pada kesempatan kali ini.
Tema OPK FEB UI 2022 Berangkat dari Masalah yang Terjadi di Lingkungan FEB
“Kita akan berusaha memberikan mereka berbagai macam tugas ataupun rangkaian acara yang meningkatkan minat mereka untuk terus menjelajahi dirinya,” ucap Ivaldy. Pada tahun ini, tema yang diangkat oleh panitia pelaksana OPK FEB UI 2022 adalah Jelajah Asa, Temukan Makna. Tema ini menekankan agar mahasiswa baru untuk melakukan penjelajahan dan usaha dalam rangka menemukan mimpi dan harapan.
Penentuan tema ini juga dilatarbelakangi oleh permasalahan yang akhir-akhir ini terjadi di kalangan mahasiswa FEB UI, yakni penurunan motivasi untuk berkontribusi dalam kegiatan organisasi maupun kepanitiaan. “Setelah mendengar evaluasi tahun-tahun lalu itu adanya penurunan partisipasi maba pada pendaftaran-pendaftaran kepanitiaan dan organisasi, tapi bisa mereka ketinggalan informasi ataupun terlalu banyak informasi yang disampaikan ke mereka sehingga mereka overwhelmed,” ujar Amanda.
Adapun untuk menyelesaikan masalah tersebut, Amanda menuturkan, pihaknya akan memperkuat peran mentor agar bisa memberikan konsultasi kepada para mahasiswa baru terkait kesempatan yang dapat diraih di FEB UI.
Pelaksana berharap agar mahasiswa baru FEB UI 2022 berani melangkah dan menjelajah dengan pemahaman bahwa setiap manusia harus dapat menghargai proses dan tidak hanya fokus pada tujuan.
Selain Dekanat, Orang Tua Juga Menjadi Penentu Terlaksananya Skenario Hybrid
Pelaksanaan OPK FEB UI 2022 memiliki dua skenario, yaitu full online atau hybrid. Terdapat perbedaan pada hari-H pelaksanaan jika skenario hybrid terwujud, seperti adanya touring lingkungan FEB UI dan sharing session yang rencananya akan dilaksanakan pada hari ketiga secara offline. Adapun, skema ini dapat terwujud jika surat yang diedarkan oleh Panitia OPK FEB UI 2022 untuk orang tua mahasiswa baru disetujui minimal 70% dari surat yang dibagikan.
Terkait rencana pelaksanaan hybrid, Syahnaz menegaskan, pihaknya sudah menyampaikan kepada dekanat. “Dari pihak dekanat, dari hasil hearing kita, bisa dibilang mereka cukup mendukung dengan adanya kegiatan yang bisa membawa mahasiswa baru ke FEB UI,” tutur Syahnaz.
Berikut skema dari dua skenario yang direncakan:

Rangkaian, Feedback, dan Rekapitulasi Penanya Selama Proses Bidding
Rangkaian acara bidding kali ini dimulai dari sambutan oleh M. Iqbal Dharmawan selaku Ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FEB UI, presentasi oleh calon PO dan VPO mengenai pengenalan, kompetensi, motivasi, dan komitmen, presentasi oleh calon PI mengenai konsep pelaksanaan dan struktur kepanitiaan, presentasi oleh para calon BPH mengenai konsep pelaksanaan, presentasi anggaran oleh treasurer dan controller, hingga sesi pertanggungjawaban publik.
Walaupun terdapat dua pertanyaan yang tidak dapat terjawab akibat keterbatasan waktu, total tercatat 38 pertanyaan telah dilontarkan baik dari SC, non-SC, maupun publik kepada calon pengurus OPK FEB UI 2022.
Ilustrai oleh Kayla Andan Sari dan Batrisyia Izzati Ardhie
Editor: Tara Saraswati, Anindya Vania, Muhammad Ramadhani
Discussion about this post