Economica
  • Hard News
    • Soft News
  • Sastra
  • Majalah Economica
  • Mild Report
    • In-Depth
  • Penelitian
    • Kilas Riset
    • Mini Economica
    • Cerita Data
    • Riset
  • Kajian
No Result
View All Result
Economica
  • Hard News
    • Soft News
  • Sastra
  • Majalah Economica
  • Mild Report
    • In-Depth
  • Penelitian
    • Kilas Riset
    • Mini Economica
    • Cerita Data
    • Riset
  • Kajian
No Result
View All Result
Economica
Home Internasional

Perang Bergejolak, Bagaimana Kabar Mahasiswa Indonesia di Rusia?

by Alfina Nur Afriani & Christabel Nathania Surya
14 Maret 2022
in Internasional, Soft News

Pada 24 Februari 2022, Rusia mengumumkan serangan besar-besaran kepada Ukraina. Rusia mengebom wilayah Ukraina dengan melakukan pengeboman di sejumlah titik di Ukraina yang menyebabkan setidaknya 136 orang meninggal, sementara 1.684 orang lainnya luka-luka 1CNN Indonesia. (2022, Maret 3). Retrieved from cnnindonesia.com: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220302110406-134-765811/pbb-ungkap-jumlah-korban-tewas-sepekan-rusia-invasi-ukraina. Akibat serangan terhadap Ukraina, Rusia mendapatkan berbagai kecaman dari banyak negara. Lebih dari itu, sanksi pun ditujukan agar Rusia menghentikan serangan kepada Ukraina dan mengantisipasi meluasnya konflik dari kedua negara tersebut. 

 

Banyaknya sanksi yang diterima tentu menyulitkan bagi warga sekitar, tak terkecuali warga negara Indonesia yang tinggal di Rusia. Berbagai sanksi, seperti pemblokiran SWIFT, pelarangan akses Google, dan penutupan wilayah udara merupakan beberapa dari banyaknya sanksi yang diterima Rusia 2Tim Litbang MPI, M. P. (2022, Maret 6). Retrieved from news.okezone.com: https://news.okezone.com/read/2022/03/05/18/2556915/dampak-serangan-ke-ukraina-ini-5-sanksi-yang-dijatuhkan-terhadap-rusia?msclkid=2c9239a5a38111ecbc1634df9aa71500. 

Melihat banyaknya sanksi yang diterima dan situasi yang masih memanas di antara keduanya, Economica berkesempatan mewawancarai dua mahasiswa Indonesia, yaitu  Bilfach Rachma Nur Effendi, mahasiswa jurusan Hubungan Internasional, Kutafin Moscow State Law University dan Viqri Rahmad Satria, perwakilan Permira (Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia).

Situasi setelah Invasi

Menurut Bilfach, situasi di Rusia setelah adanya invasi masih aman. Mahasiswa masih melakukan perkuliahan seperti biasa. Kampus yang terdampak Covid-19 berjalan secara online. Namun, kampus yang tidak ada masalah terkait Covid-19 tetap dilaksanakan secara offline. 

Informasi Rusia menginvasi Ukraina baru diberitakan Rusia setelah invasi terjadi. “Kita di sini tidak tahu apa-apa, tiba-tiba pas pagi buka HP sudah banyak yang nanyain kabar aku,” tutur Bilfach. Perbedaan situasi di sana pun turut dirasakan Bilfach. “Semenjak berita pertama invasi, menurutku lebih banyak (penjagaan) polisi, seperti di stasiun Metro. Lebih banyak dari hari biasa,” sambungnya. 

Adanya invasi yang dilakukan pemerintah Rusia membuat warga lokal  melakukan aksi protes dengan melakukan demonstrasi. “Sempat beberapa kali ada demonstrasi di sini, di Saint Peter, Moskow,” terang Bilfach. Meskipun begitu, Bilfach melihat, demo yang terjadi tidak berlangsung lama dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari penduduk di sana.

Media Sosial Lambat Hingga Kesulitan Mengambil Uang

Konflik yang masih terus berjalan di tengah banyaknya sanksi, semakin menyulitkan warga Rusia maupun warga asing, “Sampai saat ini aku buka Twitter masih harus pake VPN karena di-banned jadi agak susah untuk berkomunikasi dengan teman-teman di media sosial,” tutur Bilfach. 

Hal serupa juga dirasakan oleh Viqri yang menyebutkan, “Akses media sosial mulai lemot, seperti Instagram, Facebook, dan bahkan beberapa media lainnya sulit untuk diakses.”

Selain itu, Viqri menjelaskan, kendala lain yang dialami mahasiswa Indonesia adalah adanya permasalahan finansial  akibat sanksi kepada beberapa bank Rusia yang diputus aksesnya dari SWIFT. “Setelah beberapa bank diputus dari SWIFT, kami kesulitan untuk menarik uang. Untuk saat ini kami hanya bisa menarik uang di bank-bank tertentu,” ucap Viqri.

Untuk menangani hal tersebut, sejumlah bank di Rusia mulai mempertimbangkan untuk menggunakan  UnionPay (sistem aplikasi pembayaran China)3Maghiszha, D. F. (2022, Maret 7). Okezone Economy. Retrieved from economy.okezone.com: https://economy.okezone.com/read/2022/03/07/320/2557711/diblokir-visa-dan-mastercard-rusia-pakai-aplikasi-china-unionpay?msclkid=602acd99a35511ecaa937a00c45bc45b. Kabar tersebut juga dibenarkan oleh Viqri yang mengatakan, “Sebagai alternatif, sejumlah bank di Rusia akan menggunakan sistem UnionPay. Melihat kebijakan tersebut, bagaimana selanjutnya kami mahasiswa Indonesia di sini melakukan penarikan uang, masih terus melihat perkembangan.” 

 Harga Masih Cukup Stabil

Menurunnya nilai mata uang Rusia tidak terlalu berdampak pada kenaikan harga barang pokok di Rusia, khususnya di Kota Moskow.  Bilfach mengatakan, “Kenaikan harga di Moskow tidak terlalu terlihat karena Moskow merupakan Ibu Kota, jadi untuk harga di sini memang terbilang cukup mahal sehingga mahasiswa asing tidak terlalu merasakan dampak kenaikan harga yang berada di Kota Moskow ini.” 

Selain itu, Bilfach berterus terang, kelangkaan barang belum dirasakan olehnya. “Untuk ketersediaan bahan pangan sendiri masih aman, tidak ada kelangkaan sama sekali,” lanjut Bilfach. 

Hal yang sama juga diungkap oleh Viqri yang tinggal di Kota Kazan, Rusia, “Untuk harga barang-barang pokok pantauan saya tidak terlalu mengalami kenaikan harga, yang naik justru harga-harga makanan/minuman sejenis street food.” Viqri juga mendapat informasi bahwa toko, seperti Mcd dan Starbucks akan tutup untuk sementara waktu.

Himbauan KBRI untuk Warga Negara Indonesia

Sepekan setelah invasi terjadi, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Rusia telah mengadakan webinar untuk WNI (Warga Negara Indonesia). “Kemarin (Jumat, 4 Maret) sempat Webinar sama KBRI, KBRI mengimbau kepada WNI untuk tetap tenang dan tidak panik, serta tidak mendekati perbatasan,” ucap Bilfach. 

Adapun, perintah evakuasi dari KBRI belum ada karena Kota Moskow sendiri cukup jauh dari perbatasan. Saat ini di daerah perbatasan Rusia pun masih cukup aman. Namun, evakuasi akan dilakukan jika terjadi hal yang mengancam keselamatan WNI di perbatasan.

“KBRI kemarin mengimbau, perintah evakuasi akan dilakukan jika terjadi semacam counter attack kemungkinan mahasiswa di area perbatasan akan dievakuasi ke Moskow,” lanjut Bilfach.

Akibat dari pemblokiran SWIFT, Bilfach menjelaskan, KBRI juga menawarkan bantuan bagi mahasiswa Indonesia. “Selain itu, KBRI menawarkan kepada mahasiswa yang membayar mandiri atau tidak ada beasiswa, KBRI akan mengirimkan surat ke rektor untuk penundaan pembayaran UKT,” ucap Bilfach. 

Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia juga terus menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dengan KBRI Moskow. “Tentunya, Permira dan KBRI Moskow terus menjalin komunikasi dan koordinasi. Hubungan tersebut terjalin dengan sangat baik hingga saat ini. Jadi saya sampaikan, semuanya baik-baik saja,” tutup Viqri.

 

Ilustrasi oleh Batrisyia Izzati Ardhie

Editor: Gabriel Fiorentino Setiadin, Muhammad Ramadhani

Referensi[+]

Referensi
↵1 CNN Indonesia. (2022, Maret 3). Retrieved from cnnindonesia.com: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220302110406-134-765811/pbb-ungkap-jumlah-korban-tewas-sepekan-rusia-invasi-ukraina
↵2 Tim Litbang MPI, M. P. (2022, Maret 6). Retrieved from news.okezone.com: https://news.okezone.com/read/2022/03/05/18/2556915/dampak-serangan-ke-ukraina-ini-5-sanksi-yang-dijatuhkan-terhadap-rusia?msclkid=2c9239a5a38111ecbc1634df9aa71500
↵3 Maghiszha, D. F. (2022, Maret 7). Okezone Economy. Retrieved from economy.okezone.com: https://economy.okezone.com/read/2022/03/07/320/2557711/diblokir-visa-dan-mastercard-rusia-pakai-aplikasi-china-unionpay?msclkid=602acd99a35511ecaa937a00c45bc45b
Tweet148

Discussion about this post

POPULER

  • Pancasila di antara Sosialisme dan Kapitalisme

    6412 shares
    Share 2565 Tweet 1603
  • Program dan Kebijakan Kesehatan Mental, Tanggung Jawab Siapa?

    6319 shares
    Share 2528 Tweet 1580
  • Over-socialization: Is Social Media Killing Your Individuality?

    3938 shares
    Share 1575 Tweet 985
  • Pendidikan Seks di Indonesia: Tabu atau Bermanfaat?

    3722 shares
    Share 1489 Tweet 931
  • Indikasi Kecurangan Tim Futsal Putri FT UI dalam Olim UI 2019

    3238 shares
    Share 1295 Tweet 810
  • Tentang
  • Kontak
  • Kebijakan Privasi
  • id Indonesian
    ar Arabiczh-CN Chinese (Simplified)nl Dutchen Englishfr Frenchde Germanid Indonesianit Italianpt Portugueseru Russianes Spanish

© 2019 Badan Otonom Economica

No Result
View All Result
  • Hard News
    • Soft News
  • Sastra
  • Majalah Economica
  • Mild Report
    • In-Depth
  • Penelitian
    • Kilas Riset
    • Mini Economica
    • Cerita Data
    • Riset
  • Kajian
Situs ini menggunakan cookie. Dengan menggunakan situs ini Anda memberikan izin atas cookie yang digunakan.

Selengkapnya Saya Setuju
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT
id Indonesian
ar Arabiczh-CN Chinese (Simplified)nl Dutchen Englishfr Frenchde Germanid Indonesianit Italianpt Portugueseru Russianes Spanish