Economica
  • Hard News
  • Kajian
  • Penelitian
  • In-Depth
  • Sastra
  • Mild Report
  • Feature
No Result
View All Result
Economica
  • Hard News
  • Kajian
  • Penelitian
  • In-Depth
  • Sastra
  • Mild Report
  • Feature
No Result
View All Result
Economica
Home Hard News

Terkendala Berbagai Masalah Teknis, Pemira UI Kurang Persiapan?

by Zahira Mahardhika & Vezia Berliana Hasian
10 Desember 2021
in Hard News, Kampus

Dalam rangka regenerasi kepengurusan, Pemilihan Umum Raya (Pemira) yang diselenggarakan oleh Pemira UI berlangsung selama lima hari, dari Senin hingga Jumat (9/12). Pemira diselenggarakan serentak di tingkat universitas dan fakultas.

Pelaksanaan Pemira yang sudah berjalan dua tahun terakhir dengan sistem terintegrasi secara dalam jaringan (daring) bukan berarti terbebas dari kendala. Tahun ini, Pemira tingkat fakultas di FEB UI  mengalami kendala di hari kedua pemungutan suara. Persoalan teknis menyebabkan dibatalkannya seluruh suara yang telah masuk dalam Pemira FEB UI hingga Selasa (07/12) pukul 10.00 WIB. Pihak panitia menyampaikan bahwa persoalan yang terjadi, di antaranya merupakan kesulitan login situs Pemira.ui.ac.id serta adanya kemungkinan submit suara secara berulang. 

Project Officer Pemira FEB UI, Emirio Syauqi, mengatakan bahwa hal ini terjadi karena permasalahan teknis. “Ada berbagai masalah teknis pada situs web Pemira.ui.ac.id, seperti kesulitan login dan melakukan submit hasil pemilihan suara lebih dari sekali,” tuturnya.

Timeline yang Mepet Dituding Jadi Penyebab

Menurut Emirio, kendala ini terjadi karena timeline yang sempit menyebabkan persiapan pesta demokrasi tahun ini menjadi kurang matang. “Tahun ini timeline mereka (Pemira UI) cukup mepet, sehingga persiapan situs web kurang dan ikut mepet juga,” jelas Emirio. Hal ini berbeda dengan penyelenggaraan Pemira tahun lalu yang dinilai sudah lebih siap lantaran uji coba sistem telah dilakukan jauh sebelum agenda pemungutan suara dimulai.

Meskipun begitu, Emirio mengaku tidak terkendala dalam berkoordinasi dengan Pemira UI terkait persoalan yang terjadi. “Sistem koordinasi kami dengan Pemira UI cukup jelas. Saat kami mengabarkan mereka bahwa kami ingin mengulangi pemilihannya, mereka sangat responsif dan langsung mengurus reset pemilihan suara,” ujarnya. Sebagai tindak lanjut kendala tersebut, anggota IKM FEB UI dipastikan dapat kembali memberikan suaranya dengan perpanjangan waktu hingga hari Minggu (12/12).

Reset Pemungutan Suara Tidak Akan Merugikan Salah Satu Calon

Sebagai antisipasi adanya anggota IKM FEB UI yang tidak menyadari reset hasil pemungutan suara per hari Selasa (07/12) yang lalu, panitia Pemira FEB UI telah berupaya melakukan sosialisasi melalui publikasi yang disebar ke berbagai grup angkatan. “Kita juga akan mendorong seluruh panitia Pemira untuk ngeshare (himbauan pemilihan ulang) ke teman-temannya dan meminta bantuan dari para calon serta tim kampanyenya untuk mendorong warga IKM FEB UI berpartisipasi dalam Pemira ini,” terang Emirio.

Meskipun sempat menimbulkan kekhawatiran, Emirio menegaskan bahwa reset hasil pemungutan suara terdahulu dapat dipastikan tidak akan merugikan salah satu calon. Malahan, keputusan ini dipandang dapat membuat anggota IKM FEB UI lebih yakin atas pilihan suara yang telah diberikan pada kali kedua.

Sudah Ada Rencana Cadangan

Sebagai antisipasi jika kendala serupa terjadi kembali dalam waktu dekat, panitia Pemira FEB UI berencana mengundur agenda pemungutan hingga pasca Ujian Akhir Semester (UAS). “Kalau pada saat itu (pasca UAS) sistemnya tetap belum bisa digunakan, kami akan membuat sistem sendiri (seperti GForms) sebagai worst case scenario,” jelas Emirio

Berkaca pada kendala yang telah terjadi, pihak panitia Pemira FEB UI berharap adanya evaluasi terkait timeline Pemira di tahun yang akan datang sehingga realisasi perencanaan yang telah dilakukan dapat berjalan dengan lebih baik.

Economica telah berusaha menghubungi pihak Pemira UI, tetapi hingga berita ini diterbitkan PO Pemira UI, Nur Izzah Maulidiena, enggan untuk memberikan keterangan.

 

Editor, Muhammad Ramadhani, Muhammad Zaky Nur Fajar, Tahtia Sazwara, Nismara Paramayoga

Tweet160

Discussion about this post

POPULER

  • Pancasila di antara Sosialisme dan Kapitalisme

    6365 shares
    Share 2546 Tweet 1591
  • Program dan Kebijakan Kesehatan Mental, Tanggung Jawab Siapa?

    6203 shares
    Share 2481 Tweet 1551
  • Over-socialization: Is Social Media Killing Your Individuality?

    3800 shares
    Share 1520 Tweet 950
  • Pendidikan Seks di Indonesia: Tabu atau Bermanfaat?

    3576 shares
    Share 1430 Tweet 894
  • Indikasi Kecurangan Tim Futsal Putri FT UI dalam Olim UI 2019

    3233 shares
    Share 1293 Tweet 808
  • Tentang
  • Kontak
  • Kebijakan Privasi

© 2019 Badan Otonom Economica

No Result
View All Result
  • Hard News
  • Kajian
  • Penelitian
  • In-Depth
  • Sastra
  • Mild Report
  • Feature
Situs ini menggunakan cookie. Dengan menggunakan situs ini Anda memberikan izin atas cookie yang digunakan.

Selengkapnya Saya Setuju
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT