Economica
  • Hard News
  • Kajian
  • Penelitian
  • In-Depth
  • Sastra
  • Mild Report
  • Feature
No Result
View All Result
Economica
  • Hard News
  • Kajian
  • Penelitian
  • In-Depth
  • Sastra
  • Mild Report
  • Feature
No Result
View All Result
Economica
Home Hard News

Setelah Terpilih, Apa yang Akan Dilakukan Teguh Dartanto?

by Nurul Lestari
17 November 2021
in Hard News

Rangkaian proses kegiatan bakal calon dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, telah berhasil dilewati. Puncaknya dalam Forum Asesmen yang dilakukan pada (9/11), telah menghasilkan Teguh Dartanto, Ph.D. sebagai Dekan terpilih Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia untuk periode 2021— 2025.

Baca juga: Teguh Dartanto Terpilih sebagai Dekan FEB UI 2021-2025 – Economica

Kendati baru akan dilantik pada 20 Desember 2021 mendatang, tentu sebagai seorang Dekan terpilih sudah memiliki kerangka tugas  yang ingin dilakukan, baik itu sifatnya jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk itu, Economica berkesempatan untuk mewawancarai Teguh Dartanto untuk menanyakan perihal tersebut.

Mimpi yang Belum Terealisasikan

Teguh menjelaskan bahwa salah satu dasar yang mendorong dirinya untuk mengajukan diri menjadi Dekan FEB UI adalah  mewujudkan mimpinya dan mimpi bersama FEB UI, yaitu meraih akreditasi AACSB. Pasalnya, mimpi sejak tahun 2015 tersebut tak kunjung tercapai mulai dari Teguh menjadi Kepala Program Studi Ilmu Ekonomi, Wakil Dekan, hingga Pejabat Dekan. 

“Saya berpikir bahwa ini harus ada continuity atau keberlanjutan mengenai mimpi dan ide itu harus direalisasikan, kan saya termasuk tipikal orang yang selalu sesuatu yang dicanangkan harus diselesaikan,” tambah Teguh.

Ia menyatakan bahwa terpilihnya menjadi Dekan bukanlah suatu beban, melainkan amanah yang harus dikerjakan dan diselesaikan. Teguh pun turut memberikan sebuah tagline dengan menjadikan FEB UI sebagai rumah bersama yang inklusif, relevan, dan bereputasi baik dari sisi akademik dan nonakademik 

Apresiasi Antusias Mahasiswa dalam Proses Pemilihan Dekan

Dari berbagai tahapan dalam proses pengajuan diri, Teguh menilai dirinya sudah sangat transparan. Bahkan, mahasiswa juga dapat berkomentar dan  turut berpartisipasi dalam beberapa prosesi yang diselenggarakan secara daring. “Saya juga berkomitmen kan waktu itu ketika mendaftar, saya mengajukan cuti sebagai Pejabat Dekan,” pungkasnya. Ia juga menyampaikan beberapa komitmen juga dapat dibuktikan dengan hadirnya Forum Penyampaian Rekomendasi dan Diskusi Publik Bersama 3 Calon Dekan yang diselenggarakan oleh BEM FEB UI pada (03/11).

Baca juga: Tuntutan Mahasiswa, Dekan Baru akan Memenuhi? – Economica

Menanggapi peran mahasiswa FEB dalam mengawal pemilihan Dekan, Teguh menilai mahasiswa FEB sangat aktif dan ia senang akan hal itu. “Saya suka mahasiswa FEB itu ketika menyampaikan sesuatu selalu menggunakan data ya. Jadi pengambilan keputusannya itu lebih baik,” ucap Teguh. Lanjut lagi, Teguh menyampaikan bahwa bagaimanapun itu, mahasiswa adalah stakeholder dengan jumlah terbanyak dan apapun layanan yang diberikan (oleh FEB UI), tujuan utamanya adalah untuk mahasiswa.

100 Hari Kerja, FEB akan Berbeda?

Dalam 100 hari kerja mendatang, terdapat beberapa poin yang akan digarap lebih dulu oleh Teguh, di antaranya:

1. Reorganisasi unit-unit di FEB UI

Reorganisasi ditujukan agar penyelenggaraan unit organisasi di FEB UI semakin fleksibel dan agile. Hal ini juga didasari oleh pengamatan Teguh bahwa unit-unit yang ada di FEB UI tidak jauh berbeda dengan 15-20 tahun lalu sedangkan tantangan yang ada terus mengalami perubahan. Perubahan dan penyesuaian  yang diusung oleh Teguh antara lain penyeimbangan fokus antara riset dan pengajaran, perbaikan sistem reward bagi para pengajar, refocusing dan penguatan CELEB, penguatan klaster riset di lingkup pengajar dengan membentuk Institute for Advance Studies in Economics and Business, dan pembentukan unit untuk strategic planning, monitoring, evaluating, and international ranking FEB UI. 

Teguh juga menambahkan bahwa dosen akan didorong untuk turut melakukan magang dalam rangka meningkatkan relevansi dosen serta agar dapat memberikan insight dalam proses pengajaran kepada mahasiswa untuk mewujudkan “teach beyond Google”. Selain pembentukan unit baru, Teguh juga berkeinginan untuk melakukan integrasi unit yang memiliki tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) yang serupa agar rantai koordinasinya lebih jelas.

Teguh juga menegaskan reorganisasi unit-unit di FEB UI akan menjadi prioritas pertama setelah ia menjabat.

2. Integrasi database

Integrasi database diusung dalam rangka mendukung keperluan unit monitoring, evaluating, dan international ranking, yang akan dibentuk oleh Teguh pada kabinetnya.

3. Redesain pusat kegiatan mahasiswa menjadi kantor mahasiswa.

Kantor PKM direncanakan akan direlokasi ke gedung A supaya lebih mudah diakses juga akan dibuat menjadi lebih menarik dari sisi interior.  Masih dalam konteks kemahasiswaan, Teguh akan memberi perhatian terhadap isu student wellness dan isu power harassment. Selain itu, Ia juga menyampaikan rencananya untuk membuat semacam “student achievement centre” sebagai one stop kit untuk menunjang mahasiswa dalam hal prestasi, magang, dan lainnya. Dalam isu ini, Teguh tidak hanya menaruh fokus kepada mahasiswa S1, melainkan juga kepada mahasiswa pascasarjana.

4. Penguatan Centre for Education and Learning in Economics and Business (CELEB)

Setelah dibentuk pada (01/09) lalu untuk memperbaiki konteks pengajaran, CELEB akan diperkuat untuk meningkatkan relevansi dan kualitas digitalisasi perkuliahan.

5. Internasionalisasi riset

Kualitas riset dan engagement dengan cakupan internasional akan coba ditingkatkan melalui upaya visit dan mengundang profesional dari luar negeri.

6. Peningkatan kualifikasi dosen 

Hal ini akan dilakukan dengan mengundang dan mengajak diaspora untuk menjadi pengajar di FEB UI. Selain itu, evaluasi dalam sistem reward terhadap pengajar juga akan ditingkatkan melalui bermacam aspek dan indikator.

Birokrat di Masa Teguh Menjabat

Teguh menyampaikan bahwa desain organisasi dan pembentukan tim sedang dalam proses. Dalam hal ini, terdapat pergeseran maupun penyegaran posisi dalam kabinet. Teguh menegaskan pula bahwa jabatan wakil dekan akan diamanahkan kepada seseorang yang berasal dari program studi manajemen dan program studi akuntansi. Hal ini dimaksudkan untuk mencari representatif dari masing-masing departemen dan menyeimbangkan posisinya yang berasal dari departemen Ilmu Ekonomi. 

Tak sampai disitu, ia juga menyampaikan bahwa standar kriteria yang digunakan dalam pemilihan tim di antaranya, seperti memiliki entrepreneurial mindset, best talent and experience, memiliki vision, mission core value yang sama, dan representative, menjadi sesuatu lebih penting dibandingkan dengan siapa yang akan menjabat nantinya. 

Harapan Dekan Terpilih kepada Mahasiswa

Teguh berharap bahwa mahasiswa turut berpartisipasi dalam menyukseskan program yang telah Ia canangkan. Hal tersebut tercermin dari keikutsertaan mahasiswa dalam proses pembentukan kebijakan hingga memberikan feedback terhadap pihak dekanat. Teguh juga mendorong agar mahasiswa tetap aktif bahkan meningkatkan torehan prestasi. Ia juga berharap mahasiswa memiliki rencana untuk memberikan apresiasi kepada para mahasiswa berprestasi di FEB UI secara lebih terstruktur melalui kantor kemahasiswaan..

Dengan adanya kolaborasi dan dukungan dari mahasiswa, Teguh berharap dapat berhasil mewujudkan “Rumah yang Inklusif, Relevan, dan Berprestasi, dengan nilai “History, Legacy, and Bright Future”.

“We need your participation, we need your contribution untuk mencapai itu”, tutup Teguh.

 

Editor: Maurizky Febriansyah, Muhammad Ramadhani, Muhammad Zaky Nur Fajar

Tweet147

Discussion about this post

POPULER

  • Pancasila di antara Sosialisme dan Kapitalisme

    5873 shares
    Share 2349 Tweet 1468
  • Program dan Kebijakan Kesehatan Mental, Tanggung Jawab Siapa?

    5182 shares
    Share 2073 Tweet 1296
  • Indikasi Kecurangan Tim Futsal Putri FT UI dalam Olim UI 2019

    3165 shares
    Share 1266 Tweet 791
  • Pendidikan Seks di Indonesia: Tabu atau Bermanfaat?

    3126 shares
    Share 1250 Tweet 782
  • Over-socialization: Is Social Media Killing Your Individuality?

    2856 shares
    Share 1142 Tweet 714
  • Tentang
  • Kontak
  • Kebijakan Privasi

© 2019 Badan Otonom Economica

No Result
View All Result
  • Hard News
  • Kajian
  • Penelitian
  • In-Depth
  • Sastra
  • Mild Report
  • Feature
Situs ini menggunakan cookie. Dengan menggunakan situs ini Anda memberikan izin atas cookie yang digunakan.

Selengkapnya Saya Setuju
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT