“Tentunya sayang banget rasanya kalau masa kuliah nggak dihabisin bareng teman-teman satu fakultas, karena kalau udah kerja kita belum tentu bisa ngabdi menyebarkan kebaikan untuk orang lain dengan berorganisasi atau ikut kepanitiaan sama teman-teman satu fakultas”. Satya Ketua BEM FEB UI
Sudah menjadi tradisi bahwa setiap tahunnya setelah masa orientasi mahasiswa baru selesai, banyak kepanitiaan di FEB UI yang membuka pendaftarannya secara serentak. Pada kondisi sebelum pandemi misalnya, hampir di seluruh sudut FEB UI diisi oleh stand kepanitiaan yang disesaki penuh oleh mahasiswa. Namun, dua tahun pembelajaran masa pandemi berjalan, situasi berubah. Euforia pendaftar kepanitiaan menurun, para Project Officer Kepanitiaan FEB UI angkat suara.
Penurunan Jumlah Pendaftar Nyata Terjadi
Berdasarkan keterangan Satya Rifansyah Batubara, Ketua BEM FEB UI, mayoritas kepanitiaan di FEB UI mengalami penurunan pendaftar staf dari kalangan mahasiswa baru dalam jumlah yang cukup signifikan. Apabila dibandingkan tahun lalu, terjadi penurunan jumlah pendaftaran alasan kemungkinan beragam apabila dikaitkan dengan daring. “Secara jumlah memang rata-rata kepanitiaan dibawah BEM mengalami penurunan. Gue dengar juga kepanitiaan diluar BEM mengalami penurunan jumlah pendaftar,” ucap Satya. Namun, Satya belum dapat mengonfirmasi penurunan tersebut terjadi secara drastis atau tidak.
Meski Satya belum dapat mengonfirmasi secara detail, beberapa kepanitiaan merasakan penurunan signifikan, seperti 11th UI Studentpreneurs (11th UISP) dan Kompetisi Ekonomi 24 oleh BEM FEB UI (KOMPeK 24). “Secara keseluruhan gua kurang tahu, tapi kalau dari kepanitiaan UISP penurunan pendaftar sangat drastis sekitar 63% dari tahun lalu,” ucap Muhammad Fadel Rozan, Project Officer 11th UISP. Senada dengan hal tersebut, KOMPeK juga mengalami hal yang serupa. “Sejujurnya, pada tahun ini, KOMPeK tidak mengalami penurunan pendaftar secara signifikan. Tetapi, tren penurunan pendaftar ini benar adanya,” ujar Tantra Tanjaya, Project Officer KOMPek 24. Ia menambahkan bahwa secara keseluruhan terdapat tren penurunan minat mahasiswa baru terhadap pendaftaran kepanitiaan di FEB, baik untuk kepanitiaan level jurusan maupun fakultas. Bahkan, hal ini juga dirasakan banyak organisasi himpunan mahasiswa yang telah membuka open recruitment sehingga fenomena ini tidak terbatas pada kepanitiaan saja.
Magang Lebih Menarik daripada Kepanitiaan?
Menurut Satya, salah satu faktor yang berbeda dari tahun sebelumnya mengenai penurunan jumlah pendaftar kepanitiaan di FEB UI adalah munculnya banyak kesempatan serta adanya tren glorifikasi magang. “Mahasiswa tahun pertama dan tahun kedua sekarang sudah mengenal magang, selain memang pengalaman tatap muka dan pride kepanitiaan di masa offline (mereka) tidak merasakan dan melihat secara langsung, seperti gate di selasar, stand di selasar, bazar di lapangan, talkshow di audit, rapat di kafe, dan lain-lain,” ujar Satya.
Hal itu juga selaras dengan pernyataan Tantra, “Banyak anak (mahasiswa baru) yang orientasinya sekarang lebih ke karir dan self development, bukan mencari relasi lagi lewat panit gitu. Jadi, mereka prefer internship dibanding panit yang menurut mereka lebih abstrak”.
Penurunan Tetap Terjadi Padahal Sudah Ada Upaya
Meskipun nyata terjadi penurunan, tetapi sebenarnya ada beberapa langkah-langkah yang sudah diterapkan oleh BPM FEB UI untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa baru mengenai kepanitiaan di FEB UI. “BPM sendiri sudah melakukan langkah preventif, seperti membuat database kepanitiaan dan bekerjasama dengan OPK untuk sosialisasinya,” tutur Andhika Rizkiputra Pratama selaku Ketua III BPM FEB UI. Basis data yang dimaksud berisi deskripsi umum terkait kepanitiaan dan organisasi yang ada di FEB UI.
Tidak hanya melalui database dan rangkaian OPK, mentor memainkan peran penting dalam meramaikan proses open recruitment. Tidak dipungkiri banyak kepanitiaan yang bekerjasama dengan mentor OPK FEB UI untuk menyebarkan informasi soal pendaftaran kepanitiaannya, salah satunya adalah KOMPeK.“Dari perspektif KOMPeK, solusi yang kami jalankan adalah dengan mengencangkan upaya promosi dan menggunakan bantuan dari para mentor OPK dan Osjur,” ujar Tantra.
Kendati demikian, banyaknya kepanitian tingkat UI yang melaksanakan open recruitment sebelum FEB UI tidak dipungkiri juga memiliki pengaruh terhadap penurunan pendaftar, tetapi dampaknya tidak signifikan. “Ini (open recruitment kepanitian tingkat UI yang dilaksanakan terlebih dahulu) pasti ngaruh sih terhadap jumlah pendaftar kepanitiaan di FEB UI, cuma gua rasa gak terlalu signifikan sebenarnya,” ujar Satya.
Kesempatan yang didapat dalam mengikuti kepanitiaan
Memilih mendaftar kepanitiaan atau tidak merupakan hak bagi mahasiswa baru FEB UI apapun alasan dibelakangnya. Namun, sejumlah pihak menyampaikan bahwa kepanitiaan juga memberikan value-added tersendiri bagi para mahasiswa baru. “Mahasiswa baru diberikan kebebasan untuk memprioritaskan magang, menjadi streamer, atau membuka usaha. Namun, yang perlu diketahui bahwa menjadi bagian dari kepanitiaan akan sangat bermanfaat bagi kehidupan perkuliahan kedepannya,” ujar Satya.
Satya juga lanjut berpesan, “Untuk seluruh mahasiswa baru, mendaftar kepanitiaan atau organisasi itu memang bukan sebuah keharusan, tapi percayalah bahwa pengalaman bekerja dari bawah, lalu bisa naik ke jabatan yang lebih tinggi, bahkan hingga menjadi pengurus inti merupakan sebuah bekal berharga di kemudian hari disaat lo kerja nantinya karena lo akan punya soft skill dan hard skill yang udah lo bangun sejak kuliah,” ucap Satya. Hal ini sejalan dengan pendapat Andhika yang mengatakan pada akhirnya kepanitian online dan offline tidak akan jauh berbeda value yang di dapat. “Kalian akan mendapatkan self development, temen baru, peer group, keluarga, dan juga kesempatan untuk berkarya mencari pengalaman baru,” tutur Andhika.
Foto diambil dari feb.ui.ac.id
Editor: Maurizky Febriansyah, Nismara Paramayoga, Muhammad Zaky Nur Fajar, Hafsha Pia Sherida, Muhammad Ramadhani
Discussion about this post