Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk dosen dan mahasiswa akhirnya diumumkan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Indonesia pada Sabtu (6/3). Program vaksinasi ini akan mulai dilaksanakan di bulan Maret hingga Juni 2021. Universitas Indonesia juga turut mengambil peran dalam penyelenggaraan vaksinasi untuk dosen dan mahasiswa ini.
Sejak awal Maret, pelaksanaan program vaksinasi dalam lingkup Universitas Indonesia sudah mulai dilakukan. Pihak universitas telah mendapat tawaran dari Pemerintah Kota Depok untuk melakukan program vaksinasi dosen. Pendaftaran program ini dilaksanakan di masing-masing program studi (prodi) dengan dua kategori, yaitu dosen dengan umur di bawah 60 tahun serta 60 tahun ke atas. Sampai saat ini, masing-masing prodi telah mencapai tahap pengisian data diri dosen melalui surel.
Tito Latif Indra selaku Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia (Dirmawa UI) berharap proses vaksinasi dosen dapat dilakukan mulai minggu depan setelah semua data terkumpul, “Mudah-mudahan minggu depan, kan minggu ini masih mengumpulkan data-data (dosen) yang mau divaksin,” tutur Tito. Program vaksinasi ini diprioritaskan kepada para dosen yang berada pada Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) melalui lokalisasi sarana-sarana kesehatan. Di Universitas Indonesia sendiri, Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dan Klinik Satelit Makara UI ditunjuk sebagai tempat untuk melaksanakan program vaksinasi ini.
Pelaksanaan Vaksinasi Mahasiswa
Berbeda dengan para dosen, sebagian besar mahasiswa dari Fakultas Kedokteran (FK) telah mendapatkan vaksin karena urgensi praktikum dan kontak langsung di dalam dunia kesehatan. Program vaksinasi mahasiswa FKUI tersebut dilaksanakan bersamaan dengan vaksinasi tenaga medis dan kesehatan. Sedangkan untuk mahasiswa UI dari fakultas-fakultas lain, pihak universitas masih menunggu arahan serta surat edaran dari pemerintah. Pihak universitas berharap vaksinasi untuk para mahasiswa UI dapat segera dilakukan secara serentak, “Belum ada suratnya. Tapi saya berharap secara paralel (mahasiswa) dapat ikut serta dalam vaksinasi tersebut,” ungkap Tito.
Selain bantuan vaksin dari pemerintah, pihak Universitas Indonesia juga menerima tawaran kerja sama dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Tawaran ini berupa vaksinasi sejumlah mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang dilaksanakan oleh TNI AD. Program TMMD tahap pertama dicanangkan oleh pihak universitas berjalan pada Maret sampai April 2021, “Jadi, mereka (TNI AD) sudah menawarkan pada kita untuk sebanyak yang diterjunkan nanti (dalam TMMD). Misalnya, kita ingin mahasiswa berangkat berapa ratus orang, mereka akan menyediakan (vaksin) sejumlah itu,” jelas Tito.
Kemungkinan Pembelajaran Tatap Muka pada Semester Gasal 2021/2022
Pihak Universitas Indonesia tidak menutup kemungkinan akan ada surat edaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengenai pelaksanaan pembelajaran tatap muka pada semester gasal 2021/2022. Pelaksanaan perkuliahan secara tatap muka ini bergantung pada tingkat keberhasilan jumlah mahasiswa dan dosen yang dapat divaksin. “Kalau program vaksinasi ini bisa berjalan, menurut saya di semester depan (perkuliahan) sudah (bisa) dicoba offline,” ungkap Tito.
Terkait persentase kapasitas mahasiswa yang akan melaksanakan perkuliahan secara tatap muka digantungkan pada kesiapan kelas dari setiap fakultas atau prodi. Jika kapasitas kelas tidak memungkinkan untuk memasukkan 100% dari jumlah mahasiswa dalam fakultas atau prodi tersebut, sebagian mahasiswa tetap harus melakukan perkuliahan secara online.
Pihak universitas juga turut memperhitungkan jarak (domisili) dari masing-masing mahasiswa. Mahasiswa daerah atau mahasiswa yang berada di luar Jabodetabek masih memiliki peluang untuk melaksanakan perkuliahan secara online jika tidak memungkinkan. “Mahasiswa daerah atau yang tidak di Jabodetabek tinggalnya, saya kira sih masih melalui online karena mereka juga harus mempersiapkan kedatangan dari daerahnya,” ujar Tito. Akan tetapi, kemungkinan pembelajaran tatap muka pada semester gasal tahun ajaran 2021/2022 belum dapat dipastikan. Pihak Universitas Indonesia masih menunggu surat edaran dari pemerintah terkait hal tersebut.
Editor: Tahtia Sazwara, Nismara Paramayoga, Maurizky Febriansyah
Ilustrasi oleh Unsplash
Discussion about this post