Penghujung pesta demokrasi telah di depan mata. Eksplorasi pasangan calon ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI yang terakhir telah dilaksanakan pada hari Selasa (15/12) dan dikhususkan bagi Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) dan Vokasi. Eksplorasi ini diikuti oleh pasangan calon ketua dan wakil ketua BEM UI nomor urut 1, Leon Alvinda Putra-Yogie Sani (Leon-Yogie), dan nomor urut 2 yakni Kevin Aushaf Quds-Putri Amalia (Kevin-Putmal). Mereka menampilkan grand design serta janji-janji kampanye selama kurang lebih 6 jam melalui media Zoom dan siaran langsung YouTube.
Eksplorasi kali ini dibagi menjadi beberapa sesi. Pertama ialah perkenalan kedua paslon dan pemaparan grand design dari masing-masing paslon. Kemudian, eksplorasi dilanjutkan dengan sesi warga atau sesi tanya jawab dengan IKM RIK-Vokasi. Eksplorasi sesi warga dibagi menjadi beberapa term dan pada setiap term terdapat kuota maksimal tiga penanya dengan maksimal tiga pertanyaan.
Adu Wawasan dan Solusi
Pada awal eksplorasi, para paslon memaparkan grand design mereka. Masing-masing paslon memaparkan program unggulan ataupun inovasi mereka yang kami lampirkan dalam gambar di bawah ini.
Program Unggulan Paslon Leon-Yogie dalam Grand Design. Sumber: Leon-Yogie
Program Prioritas Paslon Kevin-Putmal dalam Grand Design. Sumber: Kevin-Putmal
Selama proses eksplorasi keempat ini, kedua pasangan semakin diuji mengenai wawasan yang mereka miliki mengenai isu dan permasalahan, juga solusi yang ditawarkan terhadap civitas akademika UI, khususnya rumpun RIK dan Vokasi. Contohnya adalah perwakilan dari IKM Fakultas Kedokteran, Anindya, yang menanyakan sejauh mana para calon memahami permasalahan yang ada di FK dan apa yang dapat kedua paslon tawarkan. Akan tetapi, Anindya sangat menyayangkan jawaban dari kedua paslon yang tidak memuaskan akibat kurangnya hearing dengan rekan fakultas yang bersangkutan. Penyesalan serupa juga diekspresikan oleh Daniel, perwakilan dari Rumpun Vokasi, yang merasa kedua paslon tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai dinamika yang terdapat di Rumpun Vokasi.
Tuntutan Janji-Janji Politik
Terdapat cukup banyak diskusi dilakukan terkait dengan janji-janji politik Leon-Yogie dan Kevin-Putmal. Salah satu satu perbincangan hangat terjadi ketika para paslon ditantang oleh penanya untuk menyampaikan janji politik terbaiknya bagi Vokasi, yang benar-benar mampu direalisasikan jika kelak menjadi Kabem-Wakabem, dengan sanksi apabila melanggarnya.
“Vokasi punya sistem sentralisasi suara. Kita pilih yang bisa ngasih penawaran terbaik,” ujar salah satu penanya dari Vokasi. Kevin, cakabem nomor urut 2, menyanggupi untuk mewadahi mahasiswa vokasi dalam minat dan bakatnya serta menyambungkan permasalahan yang ada di Vokasi ke pihak rektorat. Sedangkan Leon, cakabem nomor urut 1, secara spesifik mengatakan bahwa ia bersama pasangannya menyanggupi untuk mengadvokasikan penurunan BOP terutama bagi biaya program studi di Vokasi yang telah dan akan di-upgrade ke jenjang pendidikan D4, serta berjanji akan meningkatkan akses bagi mahasiswa Vokasi untuk bisa memperoleh beasiswa.
Tuntutan janji juga kerap dimintai oleh para perwakilan dari FKM dan disambut dengan semangat pengawalan isu oleh civitas FKM. “Teman-teman FKM, mereka sudah berani mengawal juga, ayo kita kawal untuk tahun depan. Di akhir tahun diatur untuk kenaikan di tahun berikutnya,” ujar Sultan, mahasiswa FKM UI setelah mendengar konfirmasi dari Leon dan Kevin mengenai keberanian mereka mengawal kenaikan cukai tembakau tiap tahunnya.
Selain cukai dan tembakau, kedua paslon juga berjanji untuk terus mengawal isu fraud atau kecurangan klaim asuransi BPJS Kesehatan yang kerap terjadi di rumah sakit. Leon-Yogie yang memasukkan BPJS sebagai isu strategis pada grand design-nya berjanji akan mengadvokasikan isu ini ke pihak-pihak terkait untuk mengatasi fraud. Di sisi lain, meskipun Kevin-Putmal tidak memasukkan BPJS sebagai isu strategis pada grand design-nya, mereka berjanji untuk tidak lengah dalam mengawal isu ini di tahun 2021.
Janji-Janji bagi Civitas FK UI
Beralih ke sesi penanya dari civitas FK UI, terdapat pertanyaan mengenai apa yang diketahui para paslon tentang permasalahan FK UI yang ditanyakan oleh Anindya Putra, mahasiswa FK 2019. Kevin menjawab mengenai masalah peralihan perkuliahan dari offline ke online yang membuat mahasiswa FK UI terkendala dalam belajar khususnya terkait praktik.
Sementara itu, Leon menjawab terkait isu profesi era pandemi ini yang menyebabkan sejumlah masalah seperti kekurangan Alat Pelindung Diri bagi tenaga medis, di mana masih adanya tenaga medis yang harus membeli APD sendiri. Hal ini kemudian diperparah dengan wacana besar bahwa pada semester depan IKM FK UI akan mulai kembali belajar offline di Depok.
“Benar bahwa tahun depan wacananya kami ke Depok. Benefit apa yang kalian bisa berikan kepada kami ketika nanti kami datang ke Depok, di tengah pandemi seperti ini?” ujar Anindya. Kedua paslon menekankan bahwa langkah penting yang akan mereka lakukan adalah untuk berkoordinasi dengan BEM FK UI dan pengurus BEM UI untuk memastikan apakah fasilitas pembelajaran sudah memenuhi protokol kesehatan atau belum.
Menjelang akhir, eksplorasi calon ketua dan wakil ketua BEM UI 2021 diakhiri dengan pertanyaan lebih lanjut mengenai isu BPJS, BKUI, isu-isu di Vokasi, dan berakhir secara resmi pada pukul 00.25. Kendati telah berakhir, persiapan akan terus dilakukan oleh paslon di sisa-sisa waktu menjelang hari pemungutan suara dimulai.
Eksplorasi dua pasangan calon Kabem dan Wakabem UI pada hari Selasa kemarin mengakhiri rangkaian kegiatan eksplorasi calon orang nomor satu dan dua di parlemen kemahasiswaan Universitas Indonesia. Pesta demokrasi rakyat UI akan mencapai puncak acaranya pada periode waktu pemungutan suara yang akan dilaksanakan sejak 21 hingga 24 Desember 2020.
Editor: Rani Widyan
Foto: Batrisyia Izzati Ardhie
Discussion about this post