Economica
  • Hard News
  • Kajian
  • Penelitian
  • In-Depth
  • Sastra
  • Mild Report
  • Feature
No Result
View All Result
Economica
  • Hard News
  • Kajian
  • Penelitian
  • In-Depth
  • Sastra
  • Mild Report
  • Feature
No Result
View All Result
Economica
Home Mini Economica

Mengapa Crowdfunding Begitu Diminati di Indonesia?

by Aisha Rizqi Mahirani
18 Oktober 2020
in Mini Economica, Penelitian

Apa itu Crowdfunding?

Crowdfunding memungkinkan pendiri usaha nirlaba, artistik, dan budaya untuk mendanai upaya mereka dengan memanfaatkan kontribusi dari sejumlah individu tanpa perantara keuangan standar1Mollick, E. (2014). The dynamics of crowdfunding: An exploratory study. Journal of Business Venturing, 29(1), 1–16. https://doi.org/10.1016/j.jbusvent.2013.06.005. Dari seluruh bentuk crowdfunding, proyek sosial atau proyek non profit seperti donasi cenderung lebih berhasil dibandingkan dengan bentuk yang lainnya dikarenakan adanya keterlibatan modal sosial2Buttice, V., Colombo, M. G., & Wright, M. (2017). Serial crowdfunding, social capital, and project success. Entrepreneurship Theory and Practice, 41(2), 183–207.. Proyek sosial mendapatkan audiens yang lebih besar sebab menonjolkan peranan modal sosial, yakni keseimbangan (equality), kepercayaan (trust), dan keadilan (fairness). Social crowdfunding memberikan efek keterikatan emosional secara mendalam kepada para donatur3Robiady, N. D., Windasari, N. A., & Nita, A. (2020). Customer engagement in online social crowdfunding: The influence of storytelling technique on donation performance. International Journal of Research in Marketing, xxxx, 1–9. https://doi.org/10.1016/j.ijresmar.2020.03.001. Melakukan donasi dapat membangun refleksi diri dan mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan tanpa pandang berbagai perbedaan. Saling berbagi sesama manusia juga merupakan ajaran yang dianjurkan oleh seluruh agama sehingga tak heran bila kegiatan donasi seperti ini terus berjalan di berbagai belahan dunia.

Kegiatan “urun dana” non profit dalam negeri melalui aplikasi maupun platform digital mengalami lonjakan yang sangat besar. Data dari World Giving Index 2018 menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang menempati urutan pertama di dunia dalam kegemaran berdonasi dengan indeks donasi uang sebesar 78%4Charity Aid Foundation (2018). World Giving Index 2018: A global view of giving trends. Retrieved October 2020, from https://www.cafonline.org/docs/default-source/about-us-publications/caf_wgi2018_report_webnopw_2379a_261018.pdf. Dalam studinya, Robiady et al (2019) menyatakan bahwa masyarakat Indonesia cenderung lebih mudah berdonasi dan melakukan aksi sosial ketika menghadapi masalah bersama.

Faktor Motivasi Berdonasi Masyarakat Indonesia

Kondisi perekonomian Indonesia yang masih tergolong dalam negara berkembang dan mayoritas penduduk yang termasuk dalam aspiring middle class5Kemenkeu. (2019). Kelas Menengah Penggerak Ekonomi Indonesia. Retrieved October 2020, from https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/kelas-menengah-penggerak-ekonomi-indonesia/ tidak membuat masyarakat mengurungkan niat mereka untuk saling berbagi satu sama lain. Berkat berkembangnya fintech, situs-situs penggalangan dana tersebar sangat cepat ke berbagai media sosial. Salah satu situs penyalur donasi Indonesia, Kitabisa.com, mencatat berhasil menggalang dana sebesar 490M untuk 17 ribu penggalangan dana daring pada tahun 20186Ramadhani, Y. (2018). Daftar Penggalangan Dana Kemanusiaan 2018 Netizen Via Kitabisa.com. Retrieved October 2020, from https://tirto.id/daftar-penggalangan-dana-kemanusiaan-2018-netizen-via-kitabisacom-dcTf.

Studi yang dilakukan oleh Kasri (2013) menunjukkan bahwa perilaku berdonasi secara signifikan dipengaruhi oleh persepsi keamanan finansial, kepentingan agama, perasaan tanggung jawab dalam membantu yang membutuhkan, keinginan untuk membuat perubahan, dan kepuasan diri dalam memberikan donasi. Agama dianggap sebagai faktor motivasi terkuat dalam melakukan donasi. Sebagian besar donatur percaya bahwa membantu orang lain merupakan kewajiban agama yang memiliki ajaran sejalan dengan semangat altruisme.

Selain itu, hadirnya donasi secara daring digemari oleh berbagai strata dan usia masyarakat karena pengaplikasiannya yang praktis dan instan. Awalnya, donatur hanya berasal dari golongan menengah ke atas. Namun, semenjak munculnya donasi daring, masyarakat menengah dan menengah ke bawah dapat memberikan donasi tanpa jumlah minimum. Studi Kasri (2013) juga menunjukkan bahwa meskipun sebagian donatur berusia muda, berpendidikan, dan berpenghasilan layak, tetapi individu yang berdonasi lebih banyak kemungkinan berasal dari mereka yang memiliki tingkat penghasilan rata-rata.

BACA JUGA

Pengaruh Universal Basic Income Selama Pandemi

Pengaruh Covid-19 terhadap Perilaku Konsumen: Will the Old Habits Return or Die?

Menilik Elektabilitas Bagas-Fira dan Satya-Jeje

From Cradle to Grave: Bagaimana Lingkungan Masa Kecil Memengaruhi Harapan Hidup Subjektif Individu dan Pengambilan Keputusan

Kekuatan Storytelling dalam Social Crowdfunding

Donasi melalui platform daring memunculkan tantangan tersendiri untuk menginspirasi keterlibatan emosional dari audiens. Social crowdfunding perlu memanfaatkan elevasi dari teknologi dengan menampilkan visualisasi gambar dan caption pada setiap publikasi agar semakin persuasif. Studi Robiady et al (2019) menyatakan jalan cerita yang tertera pada caption publikasi pencarian dana menjadi sebuah mediator antara customer engagement dengan performa donasi. Teknik penceritaan yang ditulis dengan bahasa sehari-hari mampu menjangkau audiens lebih banyak. Penelitian tersebut menggunakan data sekunder, di mana para peneliti melakukan survei dari unggahan ajakan berdonasi di laman Facebook Kitabisa. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa kisah nyata yang ditampilkan pada caption dapat menarik emosi dan empati para pembaca sehingga menimbulkan perasaan ingin berbagi dan meningkatkan keinginan untuk berdonasi. Foto nyata yang ditampilkan pada unggahan tersebut juga dapat lebih meningkatkan empati masyarakat untuk berdonasi. Fakta lain yang ditemukan dari penelitian ini adalah gaya cerita dengan sudut pandang orang pertama (direct storytelling) lebih memiliki pengaruh positif pada keinginan berdonasi.

Kesimpulan

Masyarakat Indonesia memiliki motivasi yang tinggi untuk berpartisipasi dalam social crowdfunding, meskipun mayoritas penduduknya termasuk dalam kelompok aspiring middle class. Motivasi ini dipengaruhi dari altruisme dan religiositas, pengaplikasian yang praktis, dan gaya bercerita untuk menarik lebih banyak masyarakat. Masyarakat Indonesia juga cenderung lebih mudah berdonasi dan melakukan aksi sosial ketika menghadapi masalah bersama.

Reviewed from:

Kasri, R. A. (2013). Giving behaviors in Indonesia: Motives and marketing implications for Islamic charities. Journal of Islamic Marketing, 4(3), 306–324. https://doi.org/10.1108/JIMA-05-2011-0044

Robiady, N. D., Windasari, N. A., & Nita, A. (2020). Customer engagement in online social crowdfunding: The influence of storytelling technique on donation performance. International Journal of Research in Marketing, xxxx, 1–9. https://doi.org/10.1016/j.ijresmar.2020.03.001

 

Kontributor: Aisha Rizqi Mahirani

Editor: Natsumi J. Putri, Fitri Nurjanah, Azaria Hashina

Illustrator: Yosia Manurung

Referensi[+]

↵1 Mollick, E. (2014). The dynamics of crowdfunding: An exploratory study. Journal of Business Venturing, 29(1), 1–16. https://doi.org/10.1016/j.jbusvent.2013.06.005
↵2 Buttice, V., Colombo, M. G., & Wright, M. (2017). Serial crowdfunding, social capital, and project success. Entrepreneurship Theory and Practice, 41(2), 183–207.
↵3 Robiady, N. D., Windasari, N. A., & Nita, A. (2020). Customer engagement in online social crowdfunding: The influence of storytelling technique on donation performance. International Journal of Research in Marketing, xxxx, 1–9. https://doi.org/10.1016/j.ijresmar.2020.03.001
↵4 Charity Aid Foundation (2018). World Giving Index 2018: A global view of giving trends. Retrieved October 2020, from https://www.cafonline.org/docs/default-source/about-us-publications/caf_wgi2018_report_webnopw_2379a_261018.pdf
↵5 Kemenkeu. (2019). Kelas Menengah Penggerak Ekonomi Indonesia. Retrieved October 2020, from https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/kelas-menengah-penggerak-ekonomi-indonesia/
↵6 Ramadhani, Y. (2018). Daftar Penggalangan Dana Kemanusiaan 2018 Netizen Via Kitabisa.com. Retrieved October 2020, from https://tirto.id/daftar-penggalangan-dana-kemanusiaan-2018-netizen-via-kitabisacom-dcTf
Tweet151

Discussion about this post

POPULER

  • Pancasila di antara Sosialisme dan Kapitalisme

    3177 shares
    Share 1271 Tweet 794
  • Indikasi Kecurangan Tim Futsal Putri FT UI dalam Olim UI 2019

    2982 shares
    Share 1193 Tweet 746
  • Program dan Kebijakan Kesehatan Mental, Tanggung Jawab Siapa?

    2116 shares
    Share 846 Tweet 529
  • UI Sepakat Menerapkan PJJ pada Semester Ganjil 2020

    2094 shares
    Share 842 Tweet 522
  • Covid-19: Risiko, Efek, dan Langkah Penanggulangan

    1833 shares
    Share 733 Tweet 458
  • Tentang
  • Kontak
  • Kebijakan Privasi

© 2019 Badan Otonom Economica

No Result
View All Result
  • Hard News
  • Kajian
  • Penelitian
  • In-Depth
  • Sastra
  • Mild Report
  • Feature
Situs ini menggunakan cookie. Dengan menggunakan situs ini Anda memberikan izin atas cookie yang digunakan.

Selengkapnya Saya Setuju
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled

Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.

Non-necessary

Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.