Economica
  • Hard News
  • Kajian
  • Penelitian
  • In-Depth
  • Sastra
  • Mild Report
  • Feature
No Result
View All Result
Economica
  • Hard News
  • Kajian
  • Penelitian
  • In-Depth
  • Sastra
  • Mild Report
  • Feature
No Result
View All Result
Economica
Home Headline

Fanatisme Buta Berujung Petaka

by Anugerah Tryandi Wiratama
26 September 2018
in Headline, Nasional, Opini

Animo penonton sepak bola di Indonesia terhitung sebagai yang terbesar di Asia, terbukti dari jumlah suporter terbanyak pada saat Piala AFC grup Z yang mencapai 60.157 penonton. Luis Milla, eks pelatih tim nasional sepak bola Indonesia sekaligus eks pemain salah satu raksasa sepak bola dunia, Barcelona, pun mengakui atmosfer dan gairah suporter sepak bola Indonesia adalah hal terbaik tentang sepak bola Indonesia. Meski tingginya animo suporter sepak bola Indonesia belum diiringi dengan prestasi yang sebanding, hal tersebut tak lantas mengurangi antusiasme dan fanatisme mereka.

Antusiasme dan fanatisme, terutama di ranah sepak bola, seringkali menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi, hal ini dapat menjadi keindahan di luar lapangan, melihat peran suporter sebagai “pemain ke-12” yang acap kali mampu mengubah permainan di dalam lapangan. Namun, tidak jarang pula antusiasme disertai fanatisme berlebihan, dengan menghalalkan segala cara misalnya, justru memakan korban.

Sejak tahun 1995, sejarah mencatat sudah ada 69 korban jiwa akibat kekerasan antarsuporter dalam dunia sebak bola Indonesia. Beberapa hari yang lalu, seorang Jakmania bernama Haringga Sirila menjadi korban ke-69. Korban tidak menghiraukan imbauan Kepolisian Jawa Barat untuk tidak datang ke pertandingan Persib Bandung kontra Persija Jakarta Minggu, 23 September lalu. Nahas, korban yang tidak memakai atribut Persija Jakarta, diketahui identitasnya oleh oknum suporter Persib. Terbakar oleh fanatisme buta, kerumunan langsung mengeroyoki korban menggunakan alat-alat seperti papan kayu, pipa besi, dan piring hingga korban tewas. Beberapa kerumunan lainnya merekam kejadian tersebut, tanpa ada satupun yang mencoba membantu korban. Dalam video rekaman penganiayaan yang tersebar, salah satu dari kerumunan hanya berteriak tanpa aksi lanjutan untuk menghentikannya.

Imbasnya, Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) mengeluarkan pernyataan untuk tidak melakukan pertandingan pada minggu ke-24 gelaran Liga 1 apabila para suporter tidak membuat nota damai. Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) membekukan Liga 1 per 26 November 2018 hingga batas waktu yang belum ditentukan. Sebuah langkah yang harus diambil untuk memberikan efek jera kepada oknum-oknum suporter fanatik sepak bola. Beberapa solusi lain yang lebih berani perlu diberlakukan untuk mencegah adanya korban jiwa. Denda terhadap klub dan pelarangan suporter tandang untuk datang terbukti tidak efektif untuk meredam kekerasan dalam sepak bola. Bambang Pamungkas melontarkan ide hukuman agar klub terkena pengurangan poin apabila suporternya terbukti melakukan kekerasan. Hukuman tersebut dapat membuat suporter fanatik untuk berpikir dua kali dalam memuaskan ego fanatiknya yang dituangkan dalam kekerasan kepada suporter tim lawan.

Fanatisme merupakan hal yang lumrah dan wajar adanya ketika dilakukan tanpa merugikan diri sendiri, terlebih pihak lain. Fanatisme sendiri dapat diartikan sebagai sebuah paham atau perilaku yang menunjukkan ketertarikan terhadap suatu hal secara berlebihan. Adapun, fanatisme tidak sama dengan anarkisme yang menghalalkan segala cara, tidak terkecuali kekerasan untuk menunjukkan rasa cintanya terhadap suatu hal. Peristiwa tragis yang menewaskan Haringga Sirila tentu saja bukan merupakan wujud rasa cinta terhadap sepak bola. Jika dibandingkan dengan permainan pun bahkan pemain di atas lapangan akan kembali berdamai dengan siapapun lawannya diatas lapangan. Hal ini tentu menjadi keprihatinan tersendiri tentang cermin sepak bola di Indonesia yang dikenal dengan atmosfer penontonnya yang luar biasa. Banyak suporter sepak bola Indonesia yang bertanya-tanya “Kapan tim nasional Sepak bola Indonesia bisa berlaga di piala dunia?”, seharusnya para suporter inilah yang bertanya kepada dirinya sendiri “Apakah citra sepak bola seperti ini yang ingin ditunjukkan Indonesia kepada dunia?”.

Referensi

Shufi, Ardy Nurhadi. “Tentang Haringga Dan Keganasan Suporter Di Indonesia.” Pandit Football Indonesia, 24 Sept. 2018, www.panditfootball.com/editorial/211966/ANS/180924/tentang-haringga-dan-keganasan-suporter-di-indonesia.

Pradigdo, Benediktus Gerendo. “Ide Bambang Pamungkas Untuk Hentikan Kekerasan Di Sepak Bola Indonesia.” liputan6.Com, Liputan6, 25 Sept. 2018, www.liputan6.com/bola/read/3652101/ide-bambang-pamungkas-untuk-hentikan-kekerasan-di-sepak-bola-indonesia.

Rida, Muhammad Ivan. “Suporter Persija Tewas, PSSI Bekukan Liga 1 2018.” liputan6.Com, Liputan6, 25 Sept. 2018, www.liputan6.com/bola/read/3652322/suporter-persija-tewas-pssi-bekukan-liga-1-2018.

Djumena, Erlangga. “Kronologi Pengeroyokan Ricko, Bobotoh Persib Yang Meninggal Dunia.” KOMPAS.com, Kompas.com, 28 July 2017, regional.kompas.com/read/2017/07/28/07535911/kronologi-pengeroyokan-ricko-bobotoh-persib-yang-meninggal-dunia.

Kontributor: Anugerah Tryandi Wiratama, Vincent Gunawan

Editor: Emily Sakina Azra, Komang Gita P.

 

 

 

 

 

 

Tweet139

Discussion about this post

POPULER

  • Pancasila di antara Sosialisme dan Kapitalisme

    6365 shares
    Share 2546 Tweet 1591
  • Program dan Kebijakan Kesehatan Mental, Tanggung Jawab Siapa?

    6202 shares
    Share 2481 Tweet 1551
  • Over-socialization: Is Social Media Killing Your Individuality?

    3800 shares
    Share 1520 Tweet 950
  • Pendidikan Seks di Indonesia: Tabu atau Bermanfaat?

    3575 shares
    Share 1430 Tweet 894
  • Indikasi Kecurangan Tim Futsal Putri FT UI dalam Olim UI 2019

    3233 shares
    Share 1293 Tweet 808
  • Tentang
  • Kontak
  • Kebijakan Privasi

© 2019 Badan Otonom Economica

No Result
View All Result
  • Hard News
  • Kajian
  • Penelitian
  • In-Depth
  • Sastra
  • Mild Report
  • Feature
Situs ini menggunakan cookie. Dengan menggunakan situs ini Anda memberikan izin atas cookie yang digunakan.

Selengkapnya Saya Setuju
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT