Minggu malam (13/5/2018) pagelaran tari diadakan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Mengangkat judul “Rantau”, pagelaran tari ini bercerita tentang Malik, seorang pria yang meninggalkan kekasihnya dengan berkelana di Nusantara untuk mengejar cita-citanya. Dalam cerita itu, Malik berjanji pada sang kekasih, Fatimah, untuk pulang dan mempersuntingnya.
Pagelaran tersebut menjadi debut serangkaian acara Misi Budaya 2018 yang akan diadakan pertengahan tahun ini di Benua Eropa. Dalam acara ini, Michael Jaya Saputra selaku Project Officer Pagelaran Tari 2018 dan Azaria Ekaputri, selaku Project Officer Misi Budaya 2018, memberikan sambutan kepada penonton sambil mengungkapkan rasa terima kasih untuk antusiasme penonton dalam menghadiri pertunjukan. Pagelaran Tari 2018 sukses menjual seluruh tiket kelas platinum, gold, dan silver. Usai sambutan dari kedua project officer tersebut, Kepala Pusat Kegiatan Mahasiswa FEB UI, Pribadi Setiyanto, juga memberikan sambutan dan apresiasi terkait pelaksanaan Pagelaran Tari 2018.
Pagelaran tari ini diarahkan oleh Lydia Devi Nursanthi dengan musik yang ditata oleh Rizki Aidul Akbar dan naskah yang ditulis oleh Bintang Pradipta. Tarian yang dibawakan berasal dari berbagai daerah Indonesia, mulai dari tari Saman asal Aceh hingga tari Tifa asal Papua. Berasal dari Suku Gayo, tari Saman merupakan cerminan keagamaan, sopan santun, pendidikan, kebersamaan, kekompakan, dan kepahlawanan. Sementara itu, tari Tifa yang menghadirkan alat musik tepuk dengan nama yang sama mengekspresikan kegembiraan, keinginan, dan keramahan. Keberagaman tarian yang ditampilkan memperkuat tema pengembaraan yang dibawakan.
“Yang abadi hanyalah kepergian, yang abadi hanyalah rindu”, merangkum kisah teater Pagelaran Tari 2018, dan menjadi penutup bagi kisah Malik dan Fatimah. Keheningan dan keriuhan digabungkan dengan musik yang megah mengiringi pertunjukkan dari awal hingga akhir. Kemudian, acara ditutup dengan tarian dan pengenalan seluruh talent beserta kru-kru yang terlibat. Semangat panggung kembali disemarakkan. SGB FEB UI berhasil menunjukkan kebolehannya untuk tampil di panggung internasional.
Kontributor: Yosia Kenneth Manurung
Foto: Anindita Dharmesti
Editor: Emily Sakina Azra dan Nur Fajriah
Discussion about this post