Seruan “UI Bersatu!” dan “Tolak Kenaikan UKT!” terus dikumandangkan di depan Gedung Rektorat Universitas Indonesia. Kerumunan mahasiswa sudah siap berkumpul dengan atribut mereka: jaket kuning yang tersematkan dengan mantap dan lembar uang dua ribu rupiah yang dibiarkan sedikit keluar dari kantong. Beberapa mahasiswi terlihat menempelkan lembar dua ribu yang sama di bagian luar kerudung mereka. Lembar uang tersebut seakan sudah menjadi atribut wajib dalam mengumandangkan demo hari ini.
Tepat pukul satu siang. dua bus mulai datang menyusul dan membawa puluhan mahasiswa yang turut bergabung serta membentuk massa yang lebih besar. Di sisi sebaliknya, terlihat penjaga keamanan sudah disiapkan oleh pihak Rektorat untuk menaggapi demo hari ini. Sekitar 20 orang penjaga sudah bersiap di pintu depan Gedung Rektorat Universitas Indonesia.
Demo dimulai dengan orasi yang dipimpin oleh Ihsan, Koordinator Aksi UI Bersatu. Ia membuka orasinya dengan bercerita tentang sejarah dibentuknya UI Bersatu, bagaimana ia bersama beberapa teman lainnya menolak tegas kenaikan UKT dan menggangkan pergerakan melalui UI Bersatu.
Orasi Ihsan disusul oleh Rifqi, yang merupakan perwakilan dari Kajian UI Bersatu. Dalam orasinya ini, Rifqi mengemukakan tiga tuntuan UI Bersatu, yaitu: Menolak segala bentuk kenaikan biaya kuliah, menuntut transparansi pengelolaan keuangan UI, dan menolak biaya pendidikan mahasiswa sebagai penerimaan terbesar UI. Rifqi menjelaskan dengan detail tentang rincian ketiga tuntutan tersebut dan mengapa UI Bersatu mengajukan tiga tuntutan ini.
Dalam orasinya Rifqi menjelaskan tentang belum maksimalnya pengelolaan aset UI sehingga keputusan menaikkan UKT untuk menunjang kebutuhan UI sebagai world class university dirasa tidak tepat. UI seharusnya memaksimalkan asetnya terlebih dahulu dan melakukan transparansi kepada publik, khususnya sivitas akademika sebelum menarik biaya pendidikan yang lebih besar dari mahasiswa.
Rifqi juga mengatakan bahwa UI Bersatu akan terus mempertahankan usahanya ini karena UI adalah pertahanan terakhir para pejuang pendidikan untuk memperjuangkan pendidikan tinggi yang terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Mengingat hampir seluruh perguruan tinggi negeri di Indonesia sudah menerapkan batas atas yang tinggi bagi mahasiswanya.
Demo ini berjalan selama kurang lebih empat jam dan diakhiri oleh Tim 6 yang menyampaikan hasil diskusinya dengan pihak Rektorat. Secara garis besar, pihak Rektorat membuka ruang aspirasi bagi mahasiswa untuk menyampaikan mekanisme yang sesuai terkait dengan rencana kenaikkan UKT ini. UI Bersatu tidak akan menyerah dan akan kembali datang dengan massa yang jauh lebih banyak dan pergerakan yang jauh lebih besar pada tanggal 9 Februari nanti.
Penulis: Ries Lawren Pasista Ginting
Discussion about this post