International Office Universitas Indonesia bekerja sama dengan Universitas-Universitas terkemuka luar negeri mengadakan Study Abroad Fair UI, sebuah expo pendidikan untuk undergraduates maupun graduates yang diadakan pada tanggal 6-7 November 2014 di ruang Pameran Perpustakaan Pusat, Universitas Indonesia. Acara tersebut ‘menggandeng’ delapan belas universitas dari berbagai negara seperti University of Groningen (Jerman), Ritsumeikan University (Jepang), University of New South Wales (Australia) serta Taipei Medical University (Taiwan).
Pada hari kedua acara tersebut diselenggarakan, suasana di ruang Pameran Perpustakaan Pusat Universitas Indonesiamasih ramai oleh mahasiswa yang antusias mendengarkan presentasi Mr Hiroyuki Yamaguchi dari Waseda University, Jepang. Dengan bahasa inggris dan aksen Jepang yang kental, Mr Yamaguchi menjelaskan mengenai AIMS program, salah satu program pertukaran pelajar yang diperuntukkan bagimahasiswa internasional yang ingin mengembangkan potensi Sumber Daya Manusia untuk menciptakan masyarakat yang plurilingual dan pluricultural seperti yang dicanangkan oleh ASEAN. Setelah selesai dengan presentasinya, pria berbalut kemeja putih dan dasi hitam tersebut segera dikelilingi oleh mahasiswa-mahasiswi yang terpacu untuk bertanya lebih lanjut mengenai program tersebut. Rupanya, masih banyak pertanyaan-pertanyaan di benak para mahasiswa tersebut yang tidak terjawab selama sesi presentasi. Dengan sabar, Mr Yamaguchi menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan sejelas-jelasnya.
Adzan Dzuhur tidak menyurutkan minat para mahasiswa yang datang berkunjung kebooth universitas dari berbagai benua di dunia untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai studi mereka. Bahkan, ada beberapa booth universitas yang kehabisan brosur dan flyer untuk dibagikan karena animo para pengunjung yang cukup besar pada hari itu.
Menurut Talitha, mahasiswi Akuntansi UI 2012, acara tersebut memperluas wawasannya, khususnya yang menyangkut pengembangan pendidikan dan pengalaman studi terbaik. Awalnya, ia hanya ingin mencari informasi mengenai universitas-universitas di benua Eropa. Namun setelah melihat banyaknya kesempatan untuk melanjutkan studi baik di Jepang, Taiwan, hingga Malaysia, pikirannya pun semakin terbuka terhadap berbagai kemungkinan yang ada untuk memilih yang terbaik.
Acara tersebut ditujukan bagi para mahasiswa UI untuk mendapatkan kesempatan studi di luar negeri, mendapatkan pengalaman studi terbaik dan mengembangkan sumber daya manusia yang tidak kalah bagus dari negara maju maupun berkembang lainnya di era kompetisi yang ketat. Pada zaman globalisasi seperti saat ini, mahasiswa dituntut untuk bisa peka terhadap keadaan sekitar dan terbuka dengan kebudayaan dan adat kebiasaan negara lain. Hal tersebut bisa diperoleh dengan belajar di luar negeri dan merasakan bagaimana hidup di negara orang.
Penulis: Rachmah Pradnya
Discussion about this post